Gambar CIDA-UIN Bahas Implementasi Program Kerjasama

CIDA-UIN Bahas Implementasi Program Kerjasama

UIN Online – Canada Internasional Development Agency (Cida) berkunjung di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar untuk membahas implementasi program kerjasama, Jumat (12/11/2010) di Kampus II UIN Alauddin di Samata, Gowa.

Setelah sebelumnya team leader CIDA, Kamis (11/11/2010) bertemu dengan pimpinan universitas, hari ini Jumat (12/11/2010) tim Cida kembali melakukan pertemuan dengan pihak fakultas dan lembaga serta unit-unit untuk membahas secara rinci program kerjasama yang nantinya akan dilaksanakan Cida di UIN Alauddin Makassar.

“Proyek yang diberi nama Supporting Islamic Leadership in Indonesia (SILE)/ Local Leadership for Development (LLD). Pihak Cida melakukan pertemuan dengan stakehorders untuk memberi pemahaman tentang proyek Cida yang akan dilaksanakan di UIN," ujar direktur SILE/LLD Babcock.

Selain itu kata Babcock, juga mensosialisasikan mekasisme dan rambu-rambu proyek. Hal ini dilakukan dan untuk mempermudah mengontrol proyek setelah berjalan nantinya.

Pria yang berkedudukan di Kanada ini juga memperkenalkan para tim SILE/LLD serta menjelaskan tugas-tugas para timnya.  Tim Cida nantinya akan berinterksi lansung dengan tim dari tiap fakultas dan lembaga yang menjadi mitra di UIN.

"Pada proyek kerjasama ini, kami memiliki beberapa tim yang secara khusus akan menjadi konsultan tiap-tiap bidang seperti Janette Edwards yang akan menjadi konsultan bagi dosen-dosen yang ingin sekolah di Canada. Beliaulah yang akan memberikan masukan-masukan untuk memilih perguruan tinggi terbaik di Canada,” papar Babcock.

Proyek kerja sama Cida dengan UIN Alauddin ini, merupakan proyek Cida yang pertama kalinya di kawasan timur Indonesia. Akan berjalan selama enam tahun dengan nilai anggaran proyek sebesar  CDN$ 13.000.000 atau sebesar 60 milyar rupiah yang pelaksanaan program kegiatannaya akan dimulai pada awal tahun 2011.

Team leader Cida yang berkunjung di UIN, direktur proyek Babcock, manager proyek Ghislaine Larouche, penasehat pengabdian masyarakat Elayne Harris, penasehat tatakelola demokratis Sri Mastuti, penasehat kesetaraan gender Joanne Prindiville.

Koordinator pertukaran akademis Janette Edwards, spesialis pengelolaan berbasis hasil Eko Cahyono yang juga merupakan liaison daerah Surabaya.
Previous Post Andi Muhammad Syafar, Dosen UINAM Tekankan Pentingnya Literasi IT Berbasis Medsos di Tengah Gempuran
Next Post Kenalkan Perpustakaan ke Maba, Dr. Andi Ibrahim Tegaskan Gerbang Sukses Akademik Mahasiswa