Gambar Alumni Terbaik Pertama Prodi Kesmas UIN Alauddin Kini Raih Gelar Doktor Bidang Ilmu Kedokteran

Alumni Terbaik Pertama Prodi Kesmas UIN Alauddin Kini Raih Gelar Doktor Bidang Ilmu Kedokteran

UIN Alauddin Online - Salah satu alumni terbaik angkatan pertama Program Studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar, Dr Habibi Abdul Karim SKM M Kes berhasil meraih gelar doktor dalam bidang Ilmu Kedokteran.

Gelar tersebit didapatkan setelah mempertahankan disertasinya dihadapan 9 orang penguji pada ujian tertutup Program Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Senin 11 Juli 2022 lalu.

Adapun judul disertasi Dr Habibi Abdul Karim SKM M Kes yang dipertahankan adalah Pengaruh Diplazium esculentum terhadap kadar enzim cholinesterase, paraoxonase-1 dan malondialdehid pada petani sayur pengguna pestisida di Desa Kanreapia, Kec. Tombolopao, Kab. Gowa.

Menurut, Dr Habibi Abdul Karim SKM M Kes, penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh diplazium esculentum terhadap kadar cholinesterase, paraoxonase-1, malondialdehid dan perubahan gejala klinis pada 42 orang petani sayur yang terpapar pestisida. 

"Studi ini menggunakan desain experimental Randomized Controlled Trial atau RCT, dimana peneliti mengalokasikan sampel ke kelompok control dan kelompok uji secara acak berdasarkan kriteria tertentu," katanya.

"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh Diplazium esculentum terhadap kadar cholinesterase (Uji T tidak berpasangan, p=0.047), paraoxonase-1 (Uji Mann Whitney U, p=0.043)  dan perubahan gejala klinis (Uji T tidak berpasangan, p=0.033)," sambungnya. 

Namun, kata Dr Habibi Abdul Karim SKM M Kes, tidak ada pengaruh diplazium esculentum terhadap kadar malondialdehid pada petani pengguna pestisida.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan pestisida masuk kedalam aliran darah seseorang melalui tiga cara yaitu melalui kulit, saluran pernafasan dan saluran pencernaan yang kemudian terjadi pengikatan cholinesterase dalam darah oleh pestisida tersebut sehingga fungsi dari cholinesterase tersebut sebagai katalis untuk menghidrolisis asetilkolin menjadi kolin dan asam asetat terganggu.

"Beberapa zat yang terkandung dalam pestisida (seperti golongan organofosfat dan karbamat) mampu mengurangi kamampuan enzim cholinesterase untuk menghidrolisa asetilcholin, sehingga laju penyampaian rangsangan pada impuls saraf terhambat dan pada akhirnya akan menyebabkan kelainan fungsi sistem saraf," tuturnya.

Oleh karena itu hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk membangun kesadaran para petani pengguna pestisida agar senantiasa menggunakan Alat Pelindung Diri seperti masker, sarung tangan, sepatu boat dan lainnya, saat melakukan penyemprotan untuk mengurangi tingkat keracunan pestisida.

Previous Post Mahasiswa SPI Terpilih Sebagai Ketua Sema FAH Periode 2025
Next Post UIN Alauddin Makassar Jadi Pilot Projek Masuk QS World University Rankings