Gambar Reward Bisa Dorong Produktivitas Dosen Menulis Jurnal Internasional

Reward Bisa Dorong Produktivitas Dosen Menulis Jurnal Internasional

UIN Online - Prof Dr Abdul Majid M Ag Tenaga Ahli Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama menyarankan agar Universitas memberikan reward kepada Dosen yang berhasil menulis jurnal Internasional bereputasi dan terindex scopus atau thomson. Menurutnya dengan cara ini dapat mendorong motivasi bagi kalangan Dosen untuk berlomba-lomba menulis karya ilmiah bertaraf internasional.

Hal ini disampaikan Prof Abdul Majid setelah membawakan materi  pada kegiatan pembekalan dalam Jabatan Fungsional Guru Besar bagi Dosen tetap PNS lingkup UIN Alauddin Makassar di Gedung Rektorat Kampus II UIN Alauddin Jalan H. M. Yasin Limpo No 36 Gowa, Senin (22/4/2019).

Dosen UIN Syarif Hidayatullah ini beranggapan menulis jurnal bertaraf Internasional bukanlah perkara mudah, lantaran mesti memiliki kecakapan bahasa Internasional, penerjemah, dan riset, sehinnga perlu diberi  anggaran. Apalagi dengan banyaknya Dosen menulis jurnal Internasional dapat menaikkan biometrik dan rating sebuah perguruan tinggi.

"Misalnya mereka diberi reword 30 juta setiap satu  jurnal misalnya." ungkap Prof Dr Abdul Majid kepada reporter uin-alauddin.ac.id.

Upaya meningkatkan jumlah Guru Besar dikalangan Universitas pun menjadi terkendala lantaran Dosen sulitnya menembus jurnal Internasional terindeks scopus dan thomson. Padahal menurut Prof Abdul Majid, Professor itu identik dengan kepakaran pada bidang tertentu, maka hasil pemikirannya sudah harus terpublikasi pada taraf internasional. Maka indikatornya dia harus menulis di jurnal internasional bereputasi.

Sementara Drs Alwan Suban M Ag Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan (AUPK) UIN Alauddin menjelaskan, tujuan dari kegiatan pembekalan dalam Jabatan Fungsional Guru Besar bagi Dosen tetap PNS lingkup UIN Alauddin Makassar ini untuk memudahkan Dosen yang mengajukan kenaikan pangkat menjadi Guru Besar khususnya mereka yang mendapat kendala dalam proses pengurusannya sehingga diharapkan dengan Pembekalan ini  memberi penjelasan terkait proses  kenaikan pangkat Guru Besar.

Selain itu, lanjut Alwan Suban, Kenaikan pangkat menjadi Guru Besar bagi kalangan dosen bukan semata-mata untuk pribadi mereka, melainkan juga sebuah upaya pengembangan lembaga, apalagi saat ini UIN Alauddin sudah terakreditasi A, sehingga jumlah Guru Besarnya pun harus mengalami peningkatan, pun juga bisa menjadi indikator keberhasilan kinerja pimpinan UIN Alauddin.

Previous Post Kebijakan Rektor, Hanya 31 Mahasiswa FEBI UIN Makassar Diwisuda
Next Post Tingkatkan Status Akreditasi, Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Makassar Susun ISK