Gambar UIN Alauddin Terima Santri Berprestasi Utusan Pesantren

UIN Alauddin Terima Santri Berprestasi Utusan Pesantren

UIN ONLINE-Tahun ajaran baru 2018/2019, UIN Alauddin Makassar terima 10 orang merupakan santri kategori berprestasi utusan dari  beberapa pesantren. Mereka diterima melalui program beasiswa selama 8 semester. Secara resmi mereka disambut dalam acara penyambutan di lantai satu gedung Rektorat, kampus II UIN Alauddin Makassar, Selasa (03/07/2018).
Melalui program Pengelolaan Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) UIN Alauddin Makassar tahun ini menerima sebanyak 10 orang, sama di tahun-tahun sebelumnya. Dalam penyambutan itu, Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan Prof Dr St Aiysah Kara mengatakan, program penerimaan melalui beasiswa satri berprestasi ini sudah tiga tahun terlaksana.
Di UIN Alauddin Makassar, kata Prof Aisya Kara, yang menerima santri berprestasi dari pesantren baru Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK). Selain itu, baru direncakan termasuk Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar. Fakultas Sains tahun ini sebenarnya direncakan akan dapat juga santri berprestasi tapi sepertinya belum, mungkin tahun depan, kata Prof Aisyah.
Penerima beasiswa santri berprestasi hingga tahun 2018 ini di UIN Alauddin Makassar sudah tiga angkatan. Mereka semua dari pesantren karena program ini memang dikhususkan untuk santri-santri pesantren yang berprestasi. Itupun masih sedikit yang diterima. Prof Aisya juga menjelaskan bahwa pendaftar program beasiswa berprestasi, tahun ini sangat banyak peminatnya, ratusan.
Begitupun tahun lalu, 2017, tapi ada satu orang dari 10 santri utusan pesantren yang lulus seleksi mengundurkan diri. Jadi hanya 9 orang hingga saat yang bertahan. Dengan demikian, di depan 29 orang santri berprestasi itu termasuk 10 orang yang baru saja disambut, St Aisyah Kara mengatakan jangan pernah mengikuti jejak langkah temannya itu. Karena kalian adalah utusan pesantren.
Kalian, kata dia, jangan pernah ada yang mengundurkan diri sebelum bertempur, karena akan berefek pada pesantren kalian untuk dipertimbangkan ketika ada utusannya lagi kesini di UIN Alauddin Makassar, tegas St Aisya Kara.
Previous Post Dosen Keperawatan Jadi Narasumber Podcast Kampanye Moderasi Beragama Melalui Digital dan Online Nad
Next Post Pimpinan FAH Beserta Jajarannya Hadiri Sidang Promosi Doktor Dosen Prodi Ilmu Perpustakaan