UIN Online - Malam makin larut namun pengunjung makin ramai memenuhi ruangan warkop 52. Slamet, pemilik warkop yang juga mahasiswa Jurusan Perbandingan Mashab dan Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin berdiri dibalik bartender, membuat minuman dari pesanan pengunjung. Kopi susu dua, milkshake cokelat satu, greentea satu, pisang goreng susu satu, pesan salah satu pengunjung. Slamet dibantu sepupunya, Imran, bergerak cepat memenuhi permintaan pengunjung. Slamet membuat minuman, sementara Imran ke dapur bagian belakang membuat pisang goreng susu.Malam itu memang sangat ramai lantaran sedang berlangsung bazar dari mahasiswa jurusan jurnalistik UIN Alauddin untuk untuk tambahan dana kegiatan. Jika ada kegiatan bazar, itu artinya ia baru bisa memejamkan mata nanti diseperempat malam, setelah warkop sepi ditinggal pengunjung. Warkop 52 yang berada di jalan Tun Abdul Razak Gowa ini dirintis oleh Slamet bersama Imran, pada April tahun lalu lantaran ingin belajar berwirausaha dan punya usaha sendiri. Imran yang kala itu baru pulang merantau dari Sorong Papua, punya keinginan yang sama, lalu bersama sama mewujudkan cita citanya itu.Meski belum cukup setahun, warkop ini selalu ramai, lantaran menjadi langganan kegiatan bazar dari mahasiswa UIN Alauddin dan Fakultas Tekhnik Unhas yang berada di Kabupaten Gowa. Slamet yang masih mengenyam pendidikan di Fakultas Syariah dan Hukum semester lima ini mesti mengatur waktu dengan baik. Saat ini walau mengelola warkop, dan begadang hingga larut malam, namun kuliahnya tidak terganggu, bahkan saat ini Ia ditunjuk sebagai Wakil Ketua Satu Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbandingan Mashab dan Hukum periode 2018 dan tetap menargetkan menyelesaikan kuliahnya tepat waktu.
