UIN Alauddin Online - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 76 Posko 1 Takkalasi menggelar seminar program kerja dengan fokus pada tiga bidang utama, yakni Pendidikan, Keagamaan, dan Sosial Masyarakat di Aula Kelurahan Takkalasi, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Rabu, 15 Januari 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari Lurah, RT/RW, tokoh masyarakat, hingga pemuda dan PKK.
Koordinator Desa, Ulil Amri mengatakan program kerja KKN yang disusun mencakup tiga bidang utama, yaitu pendidikan, keagamaan, dan sosial masyarakat. Untuk bidang pendidikan, mahasiswa KKN akan fokus pada kegiatan mengajar di sekolah dasar dan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA).
Di bidang keagamaan, rencananya akan diadakan penyuluhan dan praktik shalat jenazah. Sedangkan di bidang sosial, mahasiswa akan membuat plat jalan dan menggelar festival keagamaan serta olahraga.
Ia menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan untuk memberikan gambaran jelas kepada masyarakat mengenai program-program yang akan dilaksanakan selama masa KKN.
“Kami ingin masyarakat mengetahui secara detail apa saja yang akan kami lakukan, sehingga dapat memberikan dukungan dan partisipasi aktif,” ujarnya.
Dirinya berharap kehadiran kami mahasiswa KKN dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Takkalasi. "Kami ingin agar masyarakat dapat mengingat program kerja kami, bahkan setelah kami selesai KKN,” pintanya.
Senada dengan Ulil , Koordinator Kecamatan, Salman R, juga menyampaikan harapannya agar kegiatan KKN ini dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap UIN Alauddin.
“Kasus uang palsu yang sempat mencuat beberapa waktu lalu tentu sedikit banyak telah mencoreng nama baik kampus. Oleh karena itu, kami berharap melalui kegiatan KKN ini, kami dapat menunjukkan bahwa UIN Alauddin berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Lurah Takkalasi, Sukarman, menyambut baik pelaksanaan KKN di wilayahnya. Ia berharap mahasiswa KKN dapat memberikan pendidikan yang komprehensif kepada anak-anak sekolah, tidak hanya ilmu pengetahuan, tetapi juga pendidikan karakter.
“Kami ingin anak-anak di sini tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia,” ucapnya.
