Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Agenda
Change Languange
English
العربية
Upaya Mewujudkan Lingkungan Bersih dan Sehat, Mahasiswa KKN Lakukan Pembuatan Sanitasi Sampah dan Bi
03 Februari 2025
Nadia Harawati
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
UIN Alauddin Online – Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Batu Putih, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, Angkatan 76 Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, melaksanakan program pembuatan sanitasi sampah dan biopori, Jumat 31 Januari 2025.
Kegiatan tersebut sebagai upaya menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik, serta meningkatkan daya resapan air guna menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat setempat.
Koordinator Desa (Kordes), Agung Putra menyampaikan bahwa salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh masyarakat pedesaan adalah kurangnya fasilitas pembuangan sampah yang memadai, serta minimnya daya resapan air di tanah.
"Sampah yang dibuang sembarangan dapat mencemari lingkungan, menimbulkan bau tidak sedap, dan menjadi sarang penyakit. Sementara itu, kurangnya resapan air dapat menyebabkan genangan yang berpotensi menimbulkan banjir kecil dan meningkatkan risiko penyakit," ucapnya.
Oleh karena itu, Menurut Agung, pembuatan sanitasi sampah dan lubang biopori menjadi solusi penting dalam mengurangi dampak negatif sampah serta meningkatkan konservasi air di lingkungan masyarakat.
Kegiatan ini dilakukan secara gotong royong oleh mahasiswa KKN bersama warga sekitar. Langkah-langkah yang dilakukan meliputi:
1. Penggalian Lubang Sampah – Langkah awal adalah menggali lubang dengan ukuran yang disesuaikan untuk menampung sampah organik maupun anorganik.
2. Pembuatan Struktur Penahan – Pemasangan kayu dan batu di sekitar lubang untuk menjaga kestabilan dan mempermudah proses pembuangan sampah.
3. Pembuatan Lubang Biopori – Beberapa lubang biopori dibuat di sekitar area sebagai solusi meningkatkan daya serap air, mengurangi genangan, serta membantu proses pengomposan sampah organik.
4. Sosialisasi Pengelolaan Sampah – Masyarakat diberikan pemahaman tentang cara memilah sampah organik dan anorganik serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
"Program ini tidak hanya sebatas pembuatan fasilitas sanitasi, tetapi juga menjadi bentuk nyata kepedulian mahasiswa terhadap pembangunan berkelanjutan di desa. Gotong royong yang terjalin dalam kegiatan ini menunjukkan semangat kebersamaan antara mahasiswa dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat," tutur Agung.
Ia berharap, dengan adanya sanitasi sampah dan lubang biopori ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.
"Semoga program ini dapat memberikan edukasi tentang pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan, seperti membuat kompos dari sampah organik dan mendaur ulang sampah anorganik," harapnya.
Dengan adanya program ini, diharapkan Desa Batu Putih bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola sampah dan air dengan baik. Keberlanjutan program ini bergantung pada partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga fasilitas yang telah dibangun serta menerapkan kebiasaan hidup bersih dan ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
Prodi Akuntansi UIN Alauddin Gelar Tes TOEFL bagi Calon Mahasiswa Kelas Internasional
Next Post
UIN Alauddin Makassar Gelar 3.000 Khataman Al-Qur’an, Dukung Target Nasional 350.000 Khataman Kemena
Berita Terbaru
Berita Populer
20 Dosen UIN Alauddin Makassar Terpilih Sebagai Reviewer Nasional Litapdimas 2025–2027
17 April 2025
Tiga Akademisi UIN Alauddin Resmi Dikukuhkan Sebagai Guru Besar
17 April 2025
20 Dosen UIN Alauddin Makassar Terpilih Sebagai Reviewer Nasional Litapdimas 2025–2027
17 April 2025
Kapolda Sulsel Irjen Pol. Rusdi Hartono Hadiri Wisuda Angkatan 110 UIN Alauddin Makassar
16 April 2025
Rektor UIN Alauddin Makassar Kukuhkan 750 Wisudawan Angkatan 110
16 April 2025
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Dosen Keperawatan UIN Alauddin Loloskan 23 Soal pada Try Out UKNI ke-XXX
02 Oktober 2024
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011