Gambar UIN Memosisikan Dirinya Sebagai Rumah Pengetahuan

UIN Memosisikan Dirinya Sebagai Rumah Pengetahuan

UIN Online - Ada ungkapan arif bahwa house is made of bricks home is made of love. (House dibangun dengan batu bata, home dibangun dengan cinta). Mungin dengan itulah ungkapan yang paling tepat untuk menggambarkan pergeseran jangkar tradisi keilmuan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar..

UIN  kini telah memosisikan dirinya sebagai rumah pengetahuan. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Rektor, Prof Dr Qadir Gassing HT MS pada saat memberikan pesan-pesan al-jami'ah pada peserta wisuda di gedung Auditorium, Kamis (29/09/2011).

"Pada kesempatan ini kembali saya menegaskan bahwa UIN telah memosisikan dirinya sebagai rumah pengetahuan. Yang tercerahkan dan mencerahkan," kata Rektor.
 
"Pembangunan tradisi keilmuan dan peradaban tidak bertumpu pada fisik dan simbol semata. Tetapi berawal dari spirit atau ruh. Jika wujud materi bangunan UIN diibaratkan house, maka spirit, tradisi keilmuan, atmosfir akademik dan cinta yang mengalir di dalamnya adalah home,"paparnya lagi.

Dia juga menambahkan bahwa inilah masa transisi yang memesona, kemilau tetapi juga genting. Ketika peradaban hanya dipahami sebagai bangunan asri nanmegah, lantas mengabaikan jiwa, ruh atau spirit yang apa yang mendasari setiap geliat pembangunannya, maka sejak itu lah Rektor menyatakan bahwa diri seseorang kehilangan yang otentik.

Untuk itu, untuk membangun rumah pengetahuan, UIN tidak akan mau mengabaikan home dan larut pada mempercantik house. Akan tetapi kenyamanan integral yang apik antara keduanya. Karena akan membawa ke dua sisi konsekuensi.
 
Pertama, pengembangan ranah kajian dari yang normatif-tradisional (seperti theologies, jurisprudensi Islam, tafsir) ke kawasan ilmu-ilmu sekuler. Yang kedua, dari sisi mahasiswa. Jumlah terbesar mahasiswa UIN berlatar belakang pesantren dan sejenisnya serta masyarakat agraris.

Sementara kehadiran fakultas "sekuler" akan menyedot minat lebih banyak. Karena musti lebih banyak lagi mengembangkan lebih banyak lagi bidang sains dan mengakomodasi mahasiswa yang berlatar belakang sosiokultural, maka UIN akan hadapi tantangan yang lebih besar. Maka lahirlah Charakter Building.

Kesemuanya ini akan bermuara untuk menciptakan mahasiswa yang berdaya saing di tahun 2025. (*)

Previous Post Prodi BSA Lakukan Pengabdian kepada Masyarakat di Sulbar
Next Post Dosen SPI Jadi Pembicara di Majelis Taklim Gowa