Gambar UIN Alauddin Teken MoU dengan Pemkab Pangkep, Kerjasama Bidang Peternakan dan Pertanian

UIN Alauddin Teken MoU dengan Pemkab Pangkep, Kerjasama Bidang Peternakan dan Pertanian

UIN Alauddin Online - UIN Alauddin Makassar meneken Nota Kesepahaman (Mou) dengan Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) yang dilakukan langsung oleh Bupati Pangkep H Muh Yusran Lalogau bersama Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama UIN Alauddin Dr H Kamaluddin Abunawas, bertempat di Ruang Rapat Senat gedung Rektorat UIN Alauddin Makassar, Senin 12 Juli 2021.

Kegiatan tersebut dihadiri para Wakil Rektor, Dekan dan Wakil Dekan III Fakultas sejajaran, hadir pula unsur Pemerintah Kabupaten Pangkep diantaranya Kadis Pendidikan Dr Sabrun, Kadis Pertanian Ir Andi Agustina Wangsa, Kepala Kementerian Agama H Muhammad Nurhalik M Ag serta anggota Tim Bupati untuk Percepatan Pembangunan, Silahuddin Genda.

Wakil Rektor IV Bidang kerjasama UIN Alauddin Dr Kamaluddin mewakili Rektor, menyampaikan apresiasi kepada bupati Pangkep yang telah memfasilitasi bentuk Kerjasama ini. Dia berharap kerjasama yang dilakukan bukan hanya dalam bidang religi tetapi juga pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di bidang lain.

“Kampus ini bukan lagi institut yang hanya memiliki Prodi keagamaan, tetapi sudah menjadi universitas yang didalamnya banyak prodi umum, termasuk sains, teknik, kedokteran dan ilmu kesehatan,” paparnya.

Dalam perjanjian Kerjasama tersebut, pihak UIN Alauddin akan mengusung konsep Family Farming to Island Farming – bentuk pemberdayaan masyarakat dalam mengelola dan mengembangan pertanian dan peternakan yang dimulai dari unit keluarga. Targetnya, pihak UIN akan memilih wilayah kepualauan yang aksesnya dekat dengan daratan Pangkep.
  
Dihubungi terpisah, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof hamdan Juhannis memaparkan, jika setiap keluarga di seluruh kepulauan Kabupaten Pangkep memiliki pertanian atau peternakan sendiri (family farming) maka setiap keluarga telah memiliki katahanan pangan secara mandiri. Tidak hanya memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi juga bisa pengelolaannya dalam bentuk komunitas. 

Dalam bidang pertanian, lanjut rektor, salah satu produksi yang dapat dikembangkan melalui family farming to island farming adalah tanaman hortikultura.

“Jenis tanaman ini meliputi hasil dari setiap tanaman sayuran, buah-buahan, biofarmaka dan tanaman hias. Sedangkan, dari segi hewan ternak yang dapat dikembangkan seperti, sapi potong, kambing, ayam kampung, itik dan lainnya,” jelas guru besar Sosiologi Islam ini.

Bupati Pangkep, Muh Yusran Lalogau menyambut baik kerja sama ini. Pihaknya siap memfasilitasi UIN Alauddin bukan hanya kerjasama di bidang pendidikan religi, tapi juga dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat.

“Kami welcome selalu, bantuan dari pihak kampus bernilai lebih untuk memberi penguatan, baik kepada mahasiswa juga masyarakat secara umum” imbuh Bupati termuda di Sulawesi-Selatan tersebut.

Yusran juga meminta pihak kampus untuk berkolaborasi membentuk mahasiswa, khususnya mahasiswa asal Kabupaten Pangkep untuk tidak selalu berharap mencari pekerjaan menjadi ASN. Tetapi sebaliknya, mencari peluang untuk mencipatkan lapangan kerja.

“Ini harus ditanamkan juga kepada mahasiswa untuk terus kreatif dengan skill yang dimiliki. Sehingga, begitu lulus dari kampus, mereka bisa mengembangkan skill yang dimiliki. Dengan begitu, maka jumlah pengangguran di daerah bisa kita tekan,” tambahnya.

Tidak lupa, Yusran menyampaikan bahwa Kerjasama dengan UIN Alauddin melalui Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk mendukung misinya di program Pangkep Religi, sudah mulai jalan. Dia memilih Pulau Salemo sebagai daerah rujukan untuk pengembangan keislaman di Pangkep.

“Pulau ini punya sejarah yang melahirkan ulama kharismatik,” ujarnya. 

Di akhir acara, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar Dr Firdaus Muhammad menyerahkan hasil riset tentang Pulau Salemo dan Ulama Kharismatik.

Previous Post Diskusi Publik Soft Opening Kopi Kolektiv Bahas Demokrasi Kampus dan Koperasi Alternatif
Next Post Prestasi Internasional: Dosen Biologi UIN Alauddin Makassar memenangkan kompetisi riset di Inggris