Gambar UIN Alauddin Makassar Gelar Kuliah Tamu Bahas Perspektif Mahasiswa Papua Tentang Kewarganegaraan

UIN Alauddin Makassar Gelar Kuliah Tamu Bahas Perspektif Mahasiswa Papua Tentang Kewarganegaraan

UIN Alauddin Online - Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk "Memahami Perspektif Mahasiswa Papua tentang Kewarganegaraan: Tantangan, Aspirasi, dan Jalan ke Depan" pada Senin 6 Januari 2025.

 Kegiatan yang berlangsung di Lecturer Theater Prof. KH. Ali Yafie ini menghadirkan pembicara Hendri Bakri, S.IP., M.Si dari Universitas Sains dan Teknologi Jayapura.

Ketua Prodi Ilmu Hubungan Internasional, Nur Aliyah Zainal, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang keberagaman Indonesia.

"Kuliah tamu ini tidak hanya memberikan wawasan baru tetapi juga menjadi wadah dialog yang konstruktif antara mahasiswa Papua dan non-Papua," ujarnya.

Dalam paparannya, Hendri Bakri berbagi pengalaman dan cerita tentang kehidupan di Papua, memberikan perspektif yang lebih personal dan mendalam tentang realitas sosial budaya masyarakat Papua. Dia menekankan pentingnya memahami konteks sejarah dan budaya dalam membangun dialog antaretnis yang bermakna.

Kegiatan ini menampilkan keunggulan mahasiswa Hubungan Internasional UIN Alauddin Makassar melalui penyelenggaraan acara yang disampaikan dalam empat bahasa. Para mahasiswa HI yang bertugas sebagai Master of Ceremony (MC) menunjukkan kemampuan berbahasa mereka dengan menggunakan Bahasa Indonesia, Inggris, Arab, dan Korea secara bergantian selama acara berlangsung.

"Penggunaan empat bahasa dalam acara ini bukan sekadar demonstrasi kemampuan berbahasa, tetapi juga simbol keterbukaan dan inklusivitas yang ingin kita bangun," tambah Nur Aliyah Zainal.

Kuliah tamu yang berlangsung selama tiga jam ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan staf UIN Alauddin Makassar, serta anggota masyarakat umum. Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana peserta dapat berbagi pandangan dan pengalaman mereka terkait isu yang dibahas.

Hasil diskusi dan rekomendasi dari kuliah tamu ini akan didokumentasikan dan disebarluaskan kepada berbagai pemangku kepentingan, termasuk pimpinan universitas, organisasi mahasiswa, lembaga pemerintah, dan media massa, sebagai bagian dari upaya membangun Indonesia yang lebih inklusif dan bersatu.

Previous Post UIN Alauddin Makassar Jadi Pilot Projek Masuk QS World University Rankings
Next Post Program Studi PPG FTK UIN Alauddin Makassar Raih Akreditasi Unggul