UIN Alauddin Online - UIN Alauddin Makassar memboyong pengurus Lembaga Kemahasiswaan (LK) Dema, Sema dan UKM ke lima perguruan tinggi di Jawa untuk melaksanakan kunjungan studi banding (benchmarking) .
Kelima Perguruan Tinggi ini yakni UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Kegiatan ini berlangsung dari Senin, 27 Mei 2024, hingga Jumat, 31 Mei 2024.
Rombongan UIN Alauddin dipimpin langsung oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Muhammad Khalifa Mustami.
Ia didampingi Kepala Biro AAKK, Dr. Kaswad Sartono, serta Wakil Dekan III sejajaran UIN Alauddin Makassar.
Prof. Muhammad Khalifa Mustami mengungkapkan pentingnya kegiatan ini dalam rangka mengidentifikasi dan mengadopsi praktik-praktik terbaik dari perguruan tinggi lain.
“Kami menyadari bahwa hal-hal yang mungkin dianggap baik di Makassar, bisa jadi sudah tidak relevan di tempat lain. Oleh karena itu, kegiatan ini diperlukan agar kita bisa terus berinovasi dan tidak tertinggal,” ujarnya saat berdialog dalam sesi Penguatan Lembaga di Gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah Malang.
Selain itu, Kepala Bagian Kemahasiswaan, Baharuddin, menambahkan bahwa kunjungan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat lembaga kemahasiswaan di tiga kota besar di Jawa.
Menurut Dia, tujuan utamanya adalah memahami masalah dan tantangan yang dihadapi masing-masing perguruan tinggi.
“Kami ingin berbagi pengetahuan, terutama dalam hal prestasi. Bagaimana perguruan tinggi ini bisa meraih prestasi gemilang? Itu yang ingin kita pelajari,” jelasnya.
Baharuddin juga menyampaikan bahwa isu Uang Kuliah Tunggal (UKT) akan menjadi salah satu bahan perbandingan selama kunjungan.
“UIN Alauddin selama ini dinilai memiliki UKT yang tinggi. Kami ingin membandingkan dengan perguruan tinggi lain di Jawa, khususnya sesama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, untuk melihat mana yang sebenarnya lebih tinggi,” pungkasnya.