UIN Alauddin Online - Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar bersama Pemeritah Kabupaten Gowa menindaklanjuti Perjanjian Kerja Sama terkait Program Mahasantri.
kedua belah pihak itu melakukan penandatanganan kerjasama yang berlangsung di Baruga Karaeng Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, Senin (19/9/2022).
Program Mahasantri ini adalah bagian dari program satu hafidz satu desa/kelurahan yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Gowa pada jajaran mahasiswa.
Dalam implementasinya, UIN Alauddin Makassar akan menyiapkan Pendidikan Kelas Khusus Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir yang memiliki kualifikasi hafiz Al-Quran.
Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis mengatakan, program tersebut akan segera dilaunching dengan jumlah peserta sebanyak 167 mahasiswa. Di mana sesuai dengan jumlah desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Gowa.
Program ini akan menjadi sejarah dan patut menjadi role model di seluruh daerah maupun universitas Islam di Indonesia. Apalagi, untuk di Sulsel sendiri Gowa adalah kabupaten pertama yang melaksanakan program mahasantri ini.
“Program Mahasantri Pemkab Gowa ini sangat bersejarah, bahkan bukan MoU lagi tapi langsung ditindaklanjuti dengan penandatangan kerjasama. Ini luar biasa sebuah capaian yang patut menjadi role model,” ungkapnya.
Dirinya mengaku, jika program ini berhasil maka akan menjadi legacy yang berdampak baik terhadap nama Pemerintah Kabupaten Gowa dan UIN Alauddin Makassar.
“Jika ini sukses maka akan menjadi percontohan dan mimpi kami perguruan tinggi lain datang ke kami untuk mengadopsi program ini. Kami harap dukungan dari semua pihak untuk solid membantu program ini berjalan, karena ini sebuah legacy dan patut dicatat dalam sejarah perjalanan kepemimpinan Bupati dan Wabup Gowa,” tambah Prof Hamdan.
Sementara Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, pihaknya sangat bangga dan bahagia karena program ini bisa berjalan, dengan nama Lembaga Pendidikan Mahasantri bekerjasama dengan UIN Alauddin Makassar.
Dirinya menjelaskan, semua lulusan Mahasantri ini akan terdaftar sebagai mahasiswa di UIN Alauddin Makassar dan juga mendapat gelar sarjana, dimana periode program berlangsung selama delapan semester atau empat tahun yakni enam semester di Lembaga Pendidikan Mahasantri Kabupaten Gowa dan dua semester di UIN Alauddin Makassar.
“Kami berharap program lembaga pendidikan Mahasantri ini bisa menjadi program percontohan,” harapnya.
Tak hanya itu, selain program Satu Hafidz Satu desa/kelurahan, Pemkab Gowa juga nantinya akan melaunching Program Satu Sarjana Satu Desa/Kelurahan. Program ini di kerjasamakan dengan pemerintah desa dan kelurahan dengan membiayai seluruh peserta menggunakan dana desa/kelurahan.
“Setiap anak-anak berprestasi yang ada di desa dan kelurahan akan kita kuliahkan di universitas terbaik yang ada di Makassar. Sedangkan anak berprestasi yang kuliah di universitas terbaik luar Sulawesi Selatan akan dibiayai oleh pemerintah daerah,” lanjut Adnan.
Pada penandatangan ini turut diikuti Wabup Gowa Abd Rauf Malaganni, Sekda Gowa Kamsina, Warek IV, Ketua Prodi dan Pimpinan SKPD Lingkup Pemkab Gowa.