Gambar UIN Alauddin – LP2KB – Kesbangpol Sulsel Gelar Seminar Kebangsaan

UIN Alauddin – LP2KB – Kesbangpol Sulsel Gelar Seminar Kebangsaan

UIN Online – Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Lembaga Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Bangsa (LP2KB) - Badan Intelejen Negara (BIN), serta Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulawesi Selatan menggelar seminar kebangsaan, Selasa (21/02/2012). Seminar ini dilaksanakan di ruang rapat senat Lantai 4 Gedung Rektorat Kampus II Samata Gowa.

Seminar yang mengangkat tema Revitalisasi Pancasila dalam Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia ini mendatangkan tiga pemateri yaitu Dr (HC) As’ad Said Ali (Penulis Buku “Negara Pancasila”), Dr Anhar Gonggong (Sejarawan), dan Benny G Setiono (Ketua Perhimpunan INTI DKI Jakarta).

Hadir dalam seminar ini Kepala Staf Harian LP2KB-BIN Drs Krisno Legowo MSi, Kepala Badan Kesbangpol Sulawesi Selatan Drs Tau Toto TR MSi, Rektor UIN Alauddin Prof Dr HA Qadir Gassing HT MS, perwakilan dari beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan,  perwakilan beberapa etnis, serta ratusan civitas akademika UIN Alauddin.

Kepala Kesbangpol Sulawesi Selatan, Drs Tau Toto MSi dalam sambutannya mengungkapkan bahwa seminar yang dilaksanakan ini merupakan langkah untuk memperkokoh tumbuhnya integritas nasional dan menjadi modal dalam rangka mengatasi permasalahan bangsa.

Di samping itu, Tau Toto menegaskan bahwa permasalahan bangsa sekarang ini harus disikapi dan dicari solusinya bersama, dan seminar ini menjadi jembatan untuk menumbuhkan rasa cinta pada bangsa ini,” ujarnya.

Sedangkan Rektor UIN Alauddin, Prof Dr HA Qadir Gassing HT MS dalam sambutannya ketika membuka seminar ini mengungkapkan bahwa persatuan dan kesatuan (persaudaraan) perlu dirajut dengan berdasar pada tiga persaudaraan yang dianut dalam Islam.

Ketiga persaudaraan tersebut adalah persaudaraan sesama orang Islam, persaudaraan sesama bangsa, dan persaudaraan sesama manusia ciptaan Tuhan. Ketiga hal ini bukan basa-basi.

Mengakhiri sambutannya, pria kelahiran Takalar 16 November 1954 ini berharap agar pancasila terus dijunjung tinggi. “Saya tidak mau kita busung karena kita meninggalkan Pancasila, kita harus hangatkan kembali,” pungkasnya.

Previous Post Tim LDRH UIN Alauddin Juara 2 Kompetisi Essay Hukum Tingkat Nasional
Next Post Mahasiswa Keperawatan UIN Alauddin Makassar Raih Juara Kategori Video Ter-estetik