Gambar Tim Cida Kunjungi Tiga Desa Binaan UIN

Tim Cida Kunjungi Tiga Desa Binaan UIN

UIN Online – Tim Canada Internasional Development Agency (Cida) mengungjungi tiga desa yang menjadi binaan dari UIN Alauddin Makassar, Sabtu (13/11/2010).

Ketiga desa binaan tersebut adalah Desa Cokolia Kecamatan Bontomarannu, yang merupakan desa binaan fakultas sains dan teknologi, Desa Maccini Baji di Kabupaten Gowa yang merupakan desa binaan fakultas dakwah dan komunikasi serta Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala, Kota Makassar yang menjadi binaan dari lembaga pengabdian masyarakat (LPM).

“Desa Cokolia termaksuk desa tertinggal. Masyarakatnya sangat membutuhkan peningkatan kesejahteraan," ujar dekan fakultas sains dan teknologi Prof Dr Bahaking Rama MS.

Salah satu tugas perguruan tinggi dalam tri darmanya adalah melakukan pengabdian pada masyarakat. Karena itu, sebagai bukti fakultas sains dan teknologi dalam mengamalkan salah satu tridarma perguruan tingi, telah membina salah satu desa yang dianggap tertinggal.

"Kami telah melakukan pembinaan di Cokolia, diantaranya prodi peternakan membina penduduk setempat untuk membudidayakan ayam potong,"kata Prof Bahaking Rama.

“Penduduk desa Cokolia kami bina bagaimana membudidayakan ayam potong mulai dari pembibitan sampai panen, jadi hasil panenya dapat dinikmati sebagai tambahan penghasilan. Selain itu desa binaan juga dimanfaatkan oleh mahasiswa dan dosen untuk melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian studi mereka,” papar Prof Bahaking dihadapan tim Cida sebelum mengunjungi Desa Cokolia.

Dengan adanya program pemberdayaan masyarakat melalui proyek kerjasama UIN-Cida, Prof Bahaking berharap selain mengembangkan budidaya ayam potong, di Desa Cokolia juga potensial untuk mengembangkan peternakan sapi potong serta sapi perah.

Desa lain yang juga dikunjungi tim Cida adalah Desa Maccini Baji. Desa ini telah dibina fakultas dakwah dan komunikasi selama 10 tahun lamanya.

Menurut pembantu dekan bidang akademik fakultas dakwah dan komunikasi, Drs Arifuddin Tike MSosI, kondisi masyarakat di Maccini Baji masih membutuhkan perhatian dan pembinaan.

"Penduduknya berpenghasilan masih dibawah rata-rata dengan sumber penghasilan utama sebagai pembuat batu merah (batu bata), dan masih banyak orang tua yang tak mampu menyenkolahkan anaknya pada hingga di perguruan tinggi," ujar Arifuddin.

Tim Cida juga mengunjungi kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala Kota Makassar. Menurut ketua LPM Drs Gazali Suyuti MHI, meskipun kelurahan Tamangapa termasuk wilayah kota Makassar, namun kelurahan ini berada dipinggiran kota. 

"Penduduk di kelurahan ini masih membutuhkan perhatian dan pembinaan," ungkap ketua LPM Gazali Suyuti. "Masyarakatnya perlu disejahterakan, untuk memperbaiki taraf hidupnya. Dikelurahan ini pulalah tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Kota Makassar berada," tambah Gazali.
Previous Post Andi Muhammad Syafar, Dosen UINAM Tekankan Pentingnya Literasi IT Berbasis Medsos di Tengah Gempuran
Next Post Kenalkan Perpustakaan ke Maba, Dr. Andi Ibrahim Tegaskan Gerbang Sukses Akademik Mahasiswa