Gambar Terapkan Konsep Arsitektur Hijau Berkelanjutan

Terapkan Konsep Arsitektur Hijau Berkelanjutan

UIN Online - Jika di  jurusan Agama Islam sering mengejarkan seseorang beramal lewat bersedekah berupa harta ataupun sekedar senyum, maka lain lagi halnya jika jurusan Arsitektur beramal.

Memperhatikan  kelangsungan hidup umat manusia, kualitas hidup dan kesehatan manusia, serta kualitas lingkungan, dapat dicapai melalui pembangunan yang berkelanjutan, merupakan konsep beramal yang bisa dilakukan oleh jurusan Arsitektur.

Sedang suatu pembangunan yang berkelanjutan dapat terwujud, apabila di dalam proses konstruksi ada suatu mekanisme pengendalian mutu yang berorientasi ramah lingkungan. Seorang pengelola proyek dapat melakukan pengkajian praktis terhadap setiap bahan dan system yang akan digunakan pada proyeknya.

Dengan demikian, manajer proyek dapat memastikan bahwa proyek yang dikelolanya adalah konstruksi yang ramah lingkungan dan merujuk arsitektur hijau. Seperti itu juga tujuan untuk menjawab tantangan persaingan  dari jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri  (UIN) Alauddin Makassar, Kamis (26/05/2011).

Menurut   menyatakan bahwa untuk membedakan arsitektur UIN dengan arsitektur dari luar adalah dari segi penerapan konsep yang dimilikinya. Jurusan arsitek UIN menerapkan konsep arsitektur hijau berkelanjuan.

"Kadang seorang pengelola proyek tidak memperhatikan hal-hal tersebut sehingga tidak memikirkan seperti apa bangunan yang diciptakannya setelah beberapa tahun atau setelah gedung tersebut terpakai," kata Fahmyddin.

Olehnya itu, jurusan yang peduli akan kehidupan dan lingkungan ini mencoba menerapkan konsep arsitektur hijau berkelanjutan. Contoh bangunan hijau berkelanjutan tidak memerlukan lagi AC dalam ruangan jika konstruksi bangunan tersebut ditinggikan plafonnya dan membuat jendela yang lebar.

Arsitektur berkelanjutan diartikan sebagai bidang dalam ilmu arsitektur yang proses perancangannya memperhatikan keberlanjutan daya dukung lingkungan tempat hasil perancangan itu berada. Hijau berkelanjutan diharapkan  ditujukan untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan. Efisien dalam penggunaan energi.

Untuk menopang agar kelak mampu menghasilkan jebolan yang berdaya saing, jurusan Arsitek menggunakan dosen-dosen handal dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dosen dari Unhas, Developer, dan dosen dari luar negeri. Jurusan Arsitektur hanya menerima materi di dalam kelas delapan kali dan tujuh kali di lapangan.

"Jurusan Arsitektur baru semester V telah banyak yang bekerja di konsultan-konsultan, di developer, dan Wirausaha. Makanya jika perkuliahan mereka usai mereka cepat meninggalkan kampus," tambahnya.

Soal lapangan kerja, Kajur ini menyatakan bahwa mereka bisa menjadi konsultan, kontraktor, mendirikan indutri bahan bangunan, pemerintah (Dinas Bangunan), Wirausaha (Pabrik bahan bangunan), ataupun industri furniture. "Di jurusan ini banyak mempelajari tentang ilmu terapan," tandasnya.(*)
Previous Post LP2M UIN Alauddin Makassar Sukses Dukung Program Prioritas Sulsel Melalui Pengabdian Masyarakat
Next Post GenBI Sukses Gelar The Article Writing Competition Batch 2