UIN Alauddin Online - Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar sidang promosi doktor oleh Ahmad Imran S Pdi M Pdi, di Gedung Profesi Pendidikan Guru (PPG), Senin 26 Agustus 2024.
Promovendus berhasil meraih gelar Doktor setelah mempresentasikan disertasi yang berjudul "Nilai-Nilai Edukatif dalam Kisah Nabi Ibrahim AS Pada Tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir Karya Ibnu Asyur".
Ia menuturkan, karakteristik penafsiran Ibnu Asyur dalam Tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir terkait nilai-nilai edukatif kisah Nabi Ibrahim AS dalam al-Qur' an adalah menekankan adanya relasi antara teks dan budaya.
"Ibu Asyur menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami, menggunakan kajian yang bersifat logis dan rasional, membangun kerangka penafsiran yang bersifat ilmiah, serta menghindari penafsiran yang bersifat ekstremisme dan fanatisme," tuturnya.
Dr Imran juga menjelaskan, wujud nilai-nilai edukatif kisah Nabi Ibrahim AS dalam al-Qur'an melalui perspektif Ibnu Asyur dalam Tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir terdiri atas penanaman akidah, penguatan syariah, seta transformasi akhlak yang tergambar secara eksplisit ataupun implisit pada ayat-ayat al-Qur'an yang ditafsirkannya.
"Relevansi nilai-nilai edukatif kisah Nabi Ibrahim AS dalam al-Qur'an melalui perspektif Ibnu Asyur dalam Tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir dengan konteks pendidikan modern terdiri atas pemberdayaan potensi (empowering), penguatan nilai kemanusiaan (humanizing), serta pembudayaan nilai peradaban (civilizing) yang bisa menjadi basis paradigmatik, prosedural, ataupun implementatif dalam menguatkan pendidikan dalam era kekinian yang berorientasi pada penanaman akidah, penguatan syariah, serta transformasi akhlak," jelasnya.
Terkahir, Dr Imran menyampaikan implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan sosok Nabi Ibrahim AS, menjadikan nilat edukatif yang tergambar dalam jejak kehidupannya sebagai suatu wadah dalam mengembangkan pendidikan Rabbani, sebagai suatu konsep pendidikan yang menggugah kesadaran teologis manusia terkait dengan keterkaitan dirinya yang sangat erat dengan Sang Pencipta.
"Penafsiran nilai edukatif yang dilakukan Ibnu Asyur dalam Tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir yang terdiri atas penanaman akidah, penguatan syariah, serta transformasi akhlak, bisa menjadi suatu referensi dalam mengkonstruk kurikulum pendidikan Rabbani yang dalam kerangka pengembangannya mengarah pada pemberdayaan potensi (empowering), penguatan nilai kemanusiaan (humanizing), serta pembudayaan nilai peradaban (civilizing)," Ia mengakhiri.