UIN Online - Dalam rangka menyambut Milad 50 tahun UIN Alauddin Makassar yang lebih dikenal dengan sebutan Milad emas telah banyak melaksanakan kegiatan-kegiatan serta perlombaan-perlombaan. Tidak hanya tingkat mahasiswa maupun dosen tapi juga dalam tingkat fakultas. Salah satu yang menjadi rangkaian kegiatan milad emas tersebut yaitu diadakannya Seminar Nasional untuk setiap fakultas.Berbeda dengan kegiatan-kegiatan sebelumnya, kali ini Fakultas Sains danTeknologi (FST) melaksanakan kegiatan yang bernuansa Islami. Ini ditandai dengan diadakannya seminar nasional yang bertemakan Islam, Sains dan Teknologi, di Gedung Auditorium. Kamis (05/11). Kegiatan yang terdiri dari enam narasumber ini dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi dengan integrasi teknik yang terdiri dari tiga narasumber dan integrasi sains, diantaranya Prof Taslim Ersam MS, Dr Lily Tambunan MT, AM Iqbal Parewangi SSi MM, Dr Wilkan Danar Sunindyo, Prof Dr HM Mansyur Ramli SE MSi, dan Prof Dr Arifuddin Ahmad MAg. Mereka adalah narasumber terkemuka dibidang sains dan teknologi.Tujuan yang ingin dicapai dari kegitan ini sendiri yaitu integrasi keilmuan antara Islam sains dan teknologi. Dekan FST Prof. Dr. H. Arifuddin Ahmad, M.Ag mengatakan bahwa yang pasti bahwa diskursus terhadap integrasi keilmuan Islam, sains dan teknologi.“Jika kita melihat sisi sejarah, Islam pernah jaya yg ditopang dibidang sains dan teknologi. Namun, pada saat itu terjadi dikotomi,” ujar Arifuddin.Orang-orang melakukan penemuan. Dan temuan itu juga memang ada dalam Al-Qur’an. Ilmu ini harus saling melengkapi. Al-Qur’an itu tidak kurang. Tapi bagaimana kita mengkaji penemuan-penemuan kemudian dihubungkan dengan Al-Qur’an. “Karena salah satu cara membuktikan kebenaran sains dan teknologi yaitu dengan mengkaji Al-Qur’an. Dan karena Islam, Sains dan Tenologi adalah Subjek,” tambahnya.