Gambar Seminar Islam dan Kesehatan Mahasiswa Farmasi

Seminar Islam dan Kesehatan Mahasiswa Farmasi

UIN Online – Mahasiswa program studi (prodi) farmasi angkatan 2007 fakultas ilmu kesehatan (FIK) gelar seminar islam kesehatan HIV- AIDS (26/12/2010).

Seminar yang dilaksanakan di STIE Nobel, mengusung tema "Selamatkan generasi muda dari ancaman HIV-AIDS."  Seminar ini sebagai salah satu ekstrakulikuler, pada mahasiswa farmasi semester tujuh.

Seminar Islam dan Kesehatan HIV –AIDS, mengahadirkan tiga narasumber. Prof Dr H M Natsir Djide M S Apt (dosen mikrobiologi – bioteknologi Unhas) membahas tentang virus HIV – AIDS, Prof Dr Phil Kamaruddin Amin MA, membahas HIV –AIDS dari segi agama serta Drs H Andi Akbar Halim MKes (Komisi Penanggulangan AIDS).

Natsir Djide dalam pemaparannya mengatakan, Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) memiliki arti yang berbeda. 

"HIV merupakan merupakan nama dari virus penyebab penyakit sementara AIDS merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh adanya penurunan kekebalan tubuh hingga level terendah akibat infeksi HIV," ujar Nasir Djide.

Dikatakan pula, terjadinya infeksi virus HIV adalah ketika seseorang terkontaminasi oleh cairan dari tubuh orang lain yang mengandung virus tersebut. Sementara penyebarannya bisa melalui darah, sperma, cairan kelamin, dan juga air susu ibu yang terinfeksi HIV.

“Virus HIV akan masuk melalui aliran darah, baik melalui rongga mulut, luka di anus, orga seksual atau melalui kulit yang terluka,” ungkapnya lagi.

Sementara komisi penanggulangan AIDS, Drs H A Akbar Halim MKes memaparkan kasus-kasus HIV- AIDS di provinsi Sulawesi Selatan. Menurutnya, di Sulsel tiap tahun mengalami peningkatan jumlah penyakit HIP-AIDS yang sangat besar.

"Data kasus HIV- AIDS tahun 2008 tercatat 2.366 kasus, tahun 2009 tercatat 3.105 kasus sementara hingga bulan September 2010 tercatat 3.684 kasus yang terdiri dari 2.762 HIV dan sementara sisanya berumlah 922 adalah kasus AIDS."

Akbar Halim juga mengungkapkan, cara penularannya HIV – AIDS paling banyak tersebar melalui jarum suntik, yaitu 54,41 %. Sementara melalui hubungan seks 34,52% dan penyebab yang belum diketahui sebesar 11,07 %.

Pada seminar Islam dan kesehatan yang dihadiri 272 peserta ini juga mengahadirkan seorang penderita AIDS untuk berbagi cerita seputar penyebab, serta akibat selama ia mengidap penyakit yang mematikan ini.
Previous Post Dugaan KS: PSGA UINAM Tegaskan Belum Ada Laporan Resmi, Korban Didorong Segera Melapor
Next Post Itjen Kemenag RI Apresiasi UIN Alauddin atas Capaian Saldo Nol Tindak Lanjut Hasil Pengawasan