UIN Alauddin Online - Sebanyak 408 orang lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar Dalam Jabatan Kategori 1 Periode 6 tahun 2023 dikukuhkan menjadi guru profesional.
Prosesi pengukuhan Guru Profesional itu dilaksanakan di Hotel Claro, Kota Makassar, Selasa 16 Januari 2024.
Pengukuhan ini dilakukan oleh Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis didampingi Direktur KSKK Madrasah Sekaligus Plt Direktur GTK Madrasah H Muhammad Sidik Sisdiyanto S Ag M Pd.
Serta didampingi Dekan FTK UIN Alauddin Makassar Dr H Andi Achru M Pd bersama Jajarannya.
Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengukuhan sebagai tanda simbol profesional itulah disebabkan kata pengukuh.
Eks Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga ini juga menyampaikan lima pesan penting bagi lulusan Profesi Guru UIN Alauddin Makassar.
Pertama kata Prof Hamdan Juhannis jadilah guru guru profesional dengan ciri tidak baper.
“Jangan jadi guru mudah baper, tidak mudah baper, tidak mudah sensi, tidak tahan mental sedikit sedikit baper itu bukan guru profesional,” pesannya.
Kedua lanjut Giru Besar Sosiologi ini, Guru Besar profesional adalah Guru yang tidak terjerumus dengan kebodohan dengan kata lain selalu terpesona dengan hal hal baru.
Orang tang terjerumus dengan situasi kebodohan hanya akan sibuk menyebarkan mitos. Tidak mau belajar, tidak meng upgrade dirinya selalu tertarik dengan zona nyaman,” tuturnya.
Pesan Ketiga Prof Hamdan Juhannis adalah Guru profesional tidak gagal teknologi atau gaptek.
“Setelah diselediki berstatus TBC (tidak bisa Computer), letih, kudis (kurang disipilin) apalgi kuman (kurang iman)
Menurutnya, Guru Profesional seperti ini akan terkena penyakit diare, dihadapan anak anak akan diremehkan.
Penulis buku melawan takdir ini menegaskan Guru Profesional membebaskan dirinya dari gaptek.
Keempat, tambah Prof Hamdan Juhannis tidak terjebak pada materialisme.
“Setalh lulus pikirannya hanya uang, Guru iyu panggilan jiwa, sakit perasaannya kalau tidak mengajar itu itulah disebut panggilan jiwa, fashion,” pesannya.
Terakhir, Eks Kepala Pusat Kajian Islam dan Teknologi ini menyampaikan pesan agar guru Profesional tidak terjebak dengan phubbing.
“Orang orang phubbing, dia pegang hpnya ketika berinteraksi dengan orang-orang disekitarnnya tidak memiliki pola silaturahmi sehingga tradisi dengan negati phubbing harus dihindari Guru Profesional,” pungkasnya.
Dekan FTK UIN Alauddin Makassar, Dr Andi Achru M Pd menyampaikan tingkat kelulusan PPG sebesar 94,12 persen.
"408 orang dikukuhkan dari 448 orang ikut UKMPPG dengan tingkat 94,12 persen kelulusan prestasi ini digapai berkat kerjasama harmonis dua kabid di Kemenag Sulsel," jelasnya.
Menurut, Eks Ketua P2B ini yang hadir luring 330 orang sementara yang hadir daring 78 orang.
Dr Andi Achru menegaskan menggapai Guru profesional itu sangat susah, tapi lebih susah mempertahankan guru profesional karena tantangan yang dihadapi jauh lebih berat.
Sehingga kata Dia, punya keinginan pendampingan yang dinyatakan lulus PPG dengan zonasi dimana bisa berkumpul apa yang dilakukan mengasah empat kompotensi yakni pedagogik, profesional kepribadian dan sosial.