Gambar SB eSA Pakai Found Footage dalam Film Tanda Seru (!)

SB eSA Pakai Found Footage dalam Film Tanda Seru (!)

UIN Online - Dunia perfilman merupakan bagian dari show business yang berorientasi pada jumlah penonton dan keuntungan materi. Meskipun tidak semua film dibuat untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya dan mencetak Box Office di seluruh dunia, tetapi rumah - rumah produksi dan perusahaan distributor besar memiliki tendensi ke arah itu karena modal yang dikeluarkan tidaklah sedikit.

Selera pasar adalah faktor utama yang menentukan keuntungan yang akan didapat, produser biasanya peka akan hal itu. Selera pasar dapat berubah-ubah dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan trend dan fenomena yang menjadi euphoria di masyarakat.

Salah satu format film yang sedang digandrungi belakangan ini adalah Found Footage. Mungkin anda bertanya-tanya, "Apa sih Found Footage itu?" Found Footage adalah teknik pembuatan film fiksi yang dikemas seperti film dokumenter dan bertutur seperti kisah nyata.

Format film ini biasanya dipakai dalam genre horor dan memiliki ciri pengambilan gambar secara hand-held dengan sudut pengambilan gambar subjektif, seperti teknik pengambilan gambar pada film dokumenter, tayangan reality show, liputan berita, dan behind the scene.

Found Footage biasanya dihadirkan dalam bentuk potongan - potongan gambar yang ditinggalkan oleh tokoh yang menjadi subjek filmnya, dan penamaan tokoh - tokohnya sesuai dengan nama asli orang - orang yang terlibat di dalamnya.

Dan teknik found footage kini juga tengah dipakai juga oleh divisi Loebang Djarum Cinemetografi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Budaya (SB) eSA Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

Dalam memproduksi film pendek mereka yang berjudul Tanda Seru (!) plesetan dari film Tanda Tanya yang  disutradarai oleh Hanung Bramantyo yang mendapat kecaman yang serentak diputar di bioskop-bioskop mulai 7 April 2011 lalu.

Film pendek yang disutradari oleh Ibink ini merupakan asli karya dari mereka sendiri. Para pemain, produser, produser pelaksana, visual efek, cerita, kameramen, penata artistik, sampai drivernya mengandalkan crew dari SB eSA sendiri.

Menurut Sutradara Film Pendek yang berjudul Tanda Seru (!), Ibink menyatakan bahwa setiap bulan mereka memproduksi film-film pendek yang seperti ini dan  rencananya akan diputar ke semua fakultas-fakultas.

"Di mana ada kemauan pasti ada jalan. Tanpa ada alat pun, pinjaman pun bisa jalan," papar Ibink optimistis.

Selera penonton dapat berubah - ubah dalam jangka waktu tertentu, jadi film - film berformat Found Footage bisa saja tidak disukai lagi atau sebaliknya, semakin pesat perkembangannya di masa mendatang. SB eSA takkan ketinggalan. (*)

Previous Post HMJ Studi Agama-agama UIN Makassar Gelar Dialog dan Halal Bihalal Lintas Iman
Next Post Jadi Narasumber FGD Penyusunan Kurikulum, Ketua LPM UIN Suka Dorong Pembelajaran Terintegrasi