UIN Online - Aksi demonstrasi dan pergerakan yang dilakukan akhir-akhir ini oleh mahasiswa, dinilai banyak kalangan sudah kebablasan. Nah, hal ini menginspirasi mahasiswa Jurusan Peradilan Angkatan 2010 Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengadakan dialog.Dialog awal tahun ini bertema Rekonsolidasi Pergerakan Mahasiswa dengan mengundang Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulawesi Selatan Jamaluddin Samsir dan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan, Dr Lomba Sultan. Dialog digelar di gedung Lecture Teathre (LT), FSH UIN Alauddin, Selasa (17/01/2012)."Zaman sekarang sudah berubah. Makanya saatnya untuk mengubah pola. Jika dulu menggunakan aksi demo, maka saatnya untuk memanfaatkan media yang ada. Seperti akun facebook, twitter, dan lainnya. Kalian itu sudah sangat beruntung difasilitasi dengan jaringan internet gratis. Dulu kami harus mencuri buku perpustakaan gara-gara tidak punya uang," kata mantan aktivis UIN, Jamaluddin M Samsir.Sementara itu, Dr Lomba Sultan menambahkan, mahasiswa sekarang jika demonstrasi, redaksi kalimat yang dipakainya tidak manusiawi. Mantan Dekan FSH UIN Alauddin ini mengakui, pada masanya dulu ia sering turun ke jalan. Namun, selalu memakai aksi damai dan sekaligus menyelesaikan masalah tanpa membuat masalah baru."Jika kalian demo kemudian mengatakan, kepada ayahanda, kakanda atau sebutan bagus yang lainnya yang bagus kita juga jadi tersentuh. Tapi sekarang? Ya Allah, apakah tidak ada pilihan kata yang lain? Semua kata-kata makian dan kata- kata kotor dikeluarkan," ujarnya. (*)