Gambar Rektor UIN Bicarakan Kerja Sama Pendidikan dengan CIDA

Rektor UIN Bicarakan Kerja Sama Pendidikan dengan CIDA

UIN Online - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof Dr Azhar Arsyad MA, menggelar pertemuan dengan Tim Canadian International Development Agency (CIDA) dari Kanada, Kamis (11/11/2010).

Pertemuan tersebut digelar di ruang rapat rektor, Gedung Rektorat lantai III Kampus II UIN Samata di Gowa. Tujuan pertemuan tersebut adalah untuk membahas implementasi dari proyek kerja sama kedua UIN Alauddin dengan Cida dibawah program Supporting Islamic Leadership in Indonesia (SILE)/Local Leadership for Development (LLD).

Proyek kerjasama Cida dengan UIN Alauddin Makassar akan berjalan selama lima tahun. Tujuan proyek SILE/LLD adalah untuk meningkatkan capasitas SDM UIN serta peningkatan pengabdian kepada masyarakat.

Prof Azhar menyambut baik kedatangan tim dari CIDA. Hadir dalam pertemuan tersebut pembantu rektor bidang akademik, Prof Dr Qadir Gassing HT MS dan pembantu rektor bidang kerja sama, Dr Phil Kamaruddin MA.

"Kami semua sangat senang dengan kehadiran CIDA yang langsung datang dari Kanada untuk melihat Kampus UIN Alauddin. Semoga bakal banyak kerja sama bisa kita lakukan dengan CIDA," kata Prof Azhar.

Sementara itu, tim CIDA dipimpin, Tim Babcock, selaku direktur proyek yang berkedudukan di Kanada. Kemudian Gishlaine Laroche, selaku manajer proyek dan berkedudukan di Jakarta. Lalu Elayne Harris sebagai penasehat pengabdian pada masyarakat.

Berikutnya Sri Mastuti sebagai penasehat tatakelola demokratis, Joanne Prindiville sebagai penasehat kesetaraan gender, Janette Edwards selaku koordinator WUSC untuk pertukaran akademis, dan Greg Armstrong sebagai specialis RBM/ pengelolaan berbasis hasil, serta Eko Cahyono sebagai liasson officer untuk Surabaya.

"Terima kasih kami ucapkan kepada rektor UIN, atas penyambutannya. Saya ingin katakan, kalau yang lain punya gazebo di UIN, maka saya punya pohon di UIN," kata Babcock dengan canda.

Rencananya, tim CIDA berkunjung di UIN selama tujuh hari untuk membicarakan implementasi dari kegiatan Supporting Islamic Leadership in Indonesia (SILE)/Local Leadership for Development (LLD). (*)
Previous Post Andi Muhammad Syafar, Dosen UINAM Tekankan Pentingnya Literasi IT Berbasis Medsos di Tengah Gempuran
Next Post Kenalkan Perpustakaan ke Maba, Dr. Andi Ibrahim Tegaskan Gerbang Sukses Akademik Mahasiswa