Gambar REKTOR: MEMBANGUN TRADISI AKADEMIKI KOMPETITIF MENUJU UNIVERSITAS RISET

REKTOR: MEMBANGUN TRADISI AKADEMIKI KOMPETITIF MENUJU UNIVERSITAS RISET

Pada tanggal 10 November lalu, UIN Alauddin Makassar telah melaksanakan miladnya yang ke 51. Puncak acara milad dilaksanakan pada tanggal 14/11/2016 di gedung Auditorium Kampus II Samata Gowa.  Pelaksanaan acara puncak Milad Ke 51 UIN Alauddin Makassar ini diisi dengan ramah tamah dan orasi Ilmiah oleh Yudi Latif, MA, Ph.D, salah satu Anggota lembaga Pengkajian Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR- RI) dan juga Ketua Pusat Studi Islam Kenegaraan Indonesia (Lembaga kajian keislaman dan keindonesiaan untuk mempromosikan demokrasi dan multikulturalisme).

Kegiatan puncak Milad ke-51 ini dibuka oleh ketua senat Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof Dr H Kadir Gassing, HT. Ms.

Prof Dr Musafir Pababari, M. Si, Rektor UIN Alauddin Makassar dalam pidatonya mengajak kepada seluruh hadirin untuk bersyukur atas nikmat Allah atas milad ke 51 ini. Musafir juga mengungkap bahwa Milad 51 tahun UIN Alauddin Makassar adalah ajang untuk mereplikasi spirit para founding fathers UIN Alauddin Makassar dalam membentuk institusi Islam yang menjadi center for excellence dalam kajian keagamaan. Ia mengungkapkan bahwa Spirit seperti ini tidak akan lekang oleh zaman, spirit yang membuat IAIN/UIN mampu bernegosiasi dan berdialektika dengan pesatnya arus modernitas. Spirit yang telah mengawal konsistensi dan komitmen para generasi-generasi awal IAIN  dalam mencetak manusia-manusia yang berdedikasi dan berintegritas, bukan melahirkan generasi-generasi pragmatis yang tidak lagi menjadikan moral sebagai fondasi dalam kehidupannya. Spirit inilah menurutnya yang menjadi legacy mereka untuk kita semua dalam menata dan membangun UIN ke depan. Tantangan UIN pada masa sekarang tentu jauh berbeda dengan masa founding fathers kita, jumlah mahasiswa kita sekarang ini pada tahun 2016 adalah 23.415, tentu jumlah ini sangat besar dan tentu saja melahirkan tantangan yang besar pula, namun saya yakin, lanjutnya bahwa, jika spirit ini mampu direplikasi dalam konteks kekinian, UIN Alauddin Makassar akan menjadi solusi atau jawaban dari berbagai ploblematika umat masa kini dan masa yang akan datang serta menjadi pusat diseminasi benih-benih perdamaian antar sesama umat.

Momentum milad 51 tahun UIN Alauddin kali ini mengambil tema “membangun tradisi akademik kompetitif menuju universitas riset”. Dalam pidatonya Musafir menjelaskan bahwa tema ini terinspirasi dari visi besar UIN Alauddin untuk memperkuat iklim dan atmosfer akademik di kampus UIN Alauddin Makassar.

Universitas idealnya papar Musafir, menjadi etalase pengembangan akademik serta tempat mengasah intelektualitas. Karena itu Guru besar ini berjanji akan memberikan reward kepada dosen dan mahasiswa yang memiliki karya-karya penelitian yang bersifat nasional. Hal ini ungkapnya merupakan stimulus bagi dosen dan mahasiswa untuk terus mengembangkan kapasitas intelektual mereka.

Di Akhir pidatonya, Musafir mengajak seluruh Civitas Akademika UIN Alauddin Makassar beserta stake holder yang ada untuk membangun team yang solid, menyatukan persepsi, memperjelas arah dan orientasi secara bersama-sama. “kita harus bangga dengan jaket kebesaran kita, The Green Jacket (jaket hijau). Semua ini kita lakukan dalam rangka memperkuat tradisi akademik di kampus kita ini. Selamat Milad 51 tahun UIN Alauddin Makassar, Happy birthday to you, Happy birthday to all of us. Amin” tutupnya.

Previous Post Raudhatul Athfal Alauddin Gelar Ramah Tamah dan Tasyakuran Akhir Tahun Ajaran 2024/2025
Next Post Kaprodi Magister Akuntansi Syariah UIN Alauddin Bahas Industri Halal di Unismuh Makassar