UIN Alauddin Online - Pusat Kajian Islam, Sains dan Teknologi (PUKISTEK) UIN Alauddin Makassar secara resmi menutup kegiatan Orientasi Penguatan Moderasi Beragama yang digelar di Hotel The Rinra Makassar pada jUMAT, 20 Oktober 2023.
Kegiatan tersebut ditutup secara resmi oleh Wakil Rektor IV Prof Dr H Muhammad Amri Lc M Ag. Dalam sambutannya, ia meminta agar para peserta mengaplikasikan pengetahuan yang diterima selama kegiatan berlangsung.
"Paling penting kita sudah ditempa beberapa hari ini dan bisa keluar tidak hanya sebagai orang yang paham tentang konsep moderasi, tetapi juga berperilaku dalam keseharian, interaksi di sekitar dengan sikap moderat yang telah kita serap di kegiatan ini," katanya.
Sikap yang paling diharapkan dari hasil pelatihan ini imbuh WR IV, menjadi sosok yang menyebarkan paham-paham moderat yang telah diterima di sini, sehingga mampu menebarkan maslahat untuk orang banyak.
"Yakinlah bahwasanya ketika anda meninggalkan satu kebaikan, maka itulah yang akan terus berbekas. Pasti yang bermanfaat itu yang akan dikenang dan diingat, sementara yang sia-sia akan terhempas ombak dari lautan," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Kapuskistek LP2M, Prof Dr Drs H Supardin M HI menyampaikan ucapan terima kasih banyak atas kerjasama yang baik dari semua pihak yang terlibat menyukseskan kegiatan ini.
"Dan jikalau ada sesuatu yang dianggap kurang berkenan, kami tentunya menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya," tandas Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin itu.
Sebelumnya, kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor I UIN Alauddin Makassar Prof Kamaluddin Abunawas mewakili Rektor Prof Hamdan Juhannis. Dalam sambutannya Prof Kamaluddin mengatakan bahwa selain menjadi program strategis Kementerian Agama, penguatan moderasi beragama juga merupakan salah satu Pancacita Rektor dalam bidang akademik.
“Sebagaimana amanat Pancacita Rektor, penguatan moderasi beragama ini harus diikuti oleh seluruh civitas akademik kampus, baik dosen, pegawai dan mahasiswa, sehingga kita upayakan dilakukan secara masif," ujar Guru Besar Fakultas Adab dan Humaniora tersebut.