Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Agenda
Change Languange
English
العربية
Prosesi Wisuda Layaknya Ibadah Haji
31 Mei 2010
Widyawati
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
UIN Online - Prosesi wisuda yang digelar di Kampus II UIN Alauddin Samata, Senin (31/05/2010) diibaratkan Rektor UIN Alauddin Prof Dr Azhar Arsyad MA seperti pelaksanaan ritual ibadah haji. "Prosesi wisuda terdapat simbol-simbol yang sarat akan makna dengan pesan-pesan moral seperti beribadah haji. Toga, pakaian, dan seluruh atribut wisuda semuanya sarat makna. Warna hitam pakaian melambangkan sikap kesederhanaan dan penuh kearifan (wisdom)," kata Prof Azhar. "Pakaian longgar sarjana bukan untuk gagah-gagahan apalagi unjuk keangkuhan dan kesombongan. Tapi itu melambangkan sikap luas wawasan dan kebersahajaan seorang sarjana," tambahnya. Tidak hanya itu, pria yang baru-baru ini melakukan 'interfaith dialogue' di Vatican juga menjabarkan makna dari atribut wisuda berupa kalung di dada menyimbolkan bahwa seorang sarjana harus mengasah inner capacity-nya. "Selain itu menyiratkan makna bahwa seorang sarjana bukan hanya mengikat dirinya dengan kecerdasan intelektual tetapi juga dengan kecerdasan emosional dan spiritual (spiritual quoetient) yang terpatri di dada," jelasnya. Dalam pidatonya rektor dua periode ini juga menyampaikan harapannya agar para sarjana UIN dapat menyelesaikan berbagai persoalan keagamaan dan kebangsaan dengan menawarkan strategi dan alternatif pemecahan. (*)
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
PSGA Perkuat Kesadaran Maba Lawan Kekerasan Berbasis Gender dan Kenalkan ULT PPKS
Next Post
Kapus Peradaban Islam Sulsel UIN Alauddin Makassar Narasumber dalam Diskografi dan Dialog Budaya
Berita Terbaru
Berita Populer
PSGA Perkuat Kesadaran Maba Lawan Kekerasan Berbasis Gender dan Kenalkan ULT PPKS
20 September 2024
Kapus Peradaban Islam Sulsel UIN Alauddin Makassar Narasumber dalam Diskografi dan Dialog Budaya
20 September 2024
Dekan FDK UIN Alauddin Makassar Pegawai ASN Jaga Integritas
20 September 2024
HMJ Pendidikan Biologi UIN Alauddin Tunjang Kreativitas Melalui BIOFEST
20 September 2024
Dr Muhajir HM Raih Gelar Doktor dengan Predikat Cumlaude
20 September 2024
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011
Berikut Kuota Jalur SPAN-PTKIN UIN Alauddin
27 April 2018