Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Agenda
Change Languange
English
العربية
Prof Muhammadiyah Meneteskan Air Mata
31 Mei 2010
Widyawati
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
UIN Online - Prosesi wisuda UIN Alauddin Makassar yang digelar Senin (31/05/2010) dirangkaikan dengan pengukuhan Prof Dr Muhammadiyah Amin MAg sebagai Guru Besar UIN Alauddin. Prof Muhammadiyah yang menjabat sebagai rektor IAIN Sultan AMAI Gorontalo dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang hadis. Ia mengaku terharu saat acara seremonial tersebut. Bahkan ia mengaku meneteskan air mata. "Saya terharu dengan apa yang telah saya alami sejauh ini. Apa yang saya peroleh hingga hari ini hanya sebagian kecil dari ilmu milik Allah," kata Prof Muhammadiyah yang merupakan guru besar tetap bidang ilmu hadis pada Fakultas Syariah Hukum dan Ekonomi UIN Alauddin sejak tahun 2004. Pada prosesi tersebut, Ia menyampaikan pidato pegukuhan yang berjudul Kontekstualisasi Pemahaman Hadis Rekontruksi Epistemologis Meretas Simpul Ikhtilaf dalam Fiiqih Al-Hadist. "Jika dipetakan secara ketat,sebenarnya jauh lebih berat mengembangkan pemikiran terhadap hadis dari pada Al-Qur'an" ungkapnya.. "Sekritis apapun pemikiran terhadap Al-Qur'an, umat tak pernah takut dilabeli kaum pengingkar Al-Qur'an. Lain halnya dengan hadis, kebanyakan ulama lebih banyak mengendalikan diri dan mengutamakan sikap reserve (segan) untuk mengembangkan hadis," kata suami dari Dra Muliati ini. Pada akhir pidato, pria kelahiran Kuala Enok-Riau 14 Agustus 1963 ini menyampaikan terima kasih kepada guru sekaligus mertuanya Ibu Prof Dr Hj Andi Rasdiyanah serta Bapak Drs H M Amir Said. (*)
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
Tebar Berkah Ramadhan, FUF UIN Alauddin Makassar Salurkan 110 Paket Ramadhan Untuk CS hingga Tendik
Next Post
IO UIN Alauddin Makassar Hadirkan Perwakilan Konjen Australia Bahas Peluang Beasiswa di Negeri Kangg
Berita Terbaru
Berita Populer
Tebar Berkah Ramadhan, FUF UIN Alauddin Makassar Salurkan 110 Paket Ramadhan Untuk CS hingga Tendik
13 Maret 2025
IO UIN Alauddin Makassar Hadirkan Perwakilan Konjen Australia Bahas Peluang Beasiswa di Negeri Kangg
13 Maret 2025
UIN Alauddin Makassar Berlakukan WFH, Pegawai Kerja dari Rumah Setiap Jumat
11 Maret 2025
Prodi BSA UIN Makassar Jalin Kerjasama dengan Sastra Arab Unismuh Gorontalo
10 Maret 2025
Kupas Makna Sosial Puasa, Prodi BSA UIN Alauddin Hadirkan Syekh Asal Mesir
10 Maret 2025
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Dosen Keperawatan UIN Alauddin Loloskan 23 Soal pada Try Out UKNI ke-XXX
02 Oktober 2024
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011