Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Agenda
Change Languange
English
العربية
Prof Hamdan: 'Temmatinrro Matana ArungE Pikkiri Decengna RakyatE'
01 Agustus 2010
Widyawati
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
UIN ? Salah satu pemateri koferensi internasional pada hari kedua disesi terakhir adalah Prof Hamdan Juhannis PhD, guru besar sosiologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar. Saat tampil disesi terakhir, ia panel panel bersama Prof Philip Buckley dari Canada, serta Dr Yenni dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Prof Hamdan sendiri dalam konferensi tersebut memaparkan tentang ?Building Realition between Islam and Democracy in the Midst of Muslims? efforts to Strengthen their Local Identities. Dalam menyahikan materinya, Prof Hamdan memaparkan pola serta beberapa kebiasaan masyarakat Bugis yaung dianggap sebagai kebiasaan lokal yang sudah ada sejak dulu dan merupakan kebiasaan yang mengandung nilai demokrasi. ?Salah satu kunci keberhasilan pemimpin di masyarakat Bugis adalah dengan memegang satu prinsif ?Temmatinrro matana arunge pikkiri decengna rakyatE? (raja/penguasa tidak tidur memikirkan nasib dan kesejahteraan rakyatnya)," ungkap Prof Hamdan. Namun, kata Prof Hamdan "sekarang ini nilai demokrasi itu luntur sehingga prinsif itu berubah menjadi ?Tematinrro matanna arungE pikkiri deceng ri alena? (tidak tidur mata raja/penguasa karena memikirkan kebaikan diri sendiri)," paparnya, dan spontan diiukuti tawa dari peserta konferensi. Selain itu, Prof Hamdan juga mengungkapkan beberapa kebiasaan?kebiasaan masyarakat Bugis yang kental mengandung nilai demokrasi seperti tudang sippulung (musyawarah), the konsep of dewata sewwae (tauhid) dan sippakatau (saling menghormati).
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
Wakil Sulsel di MTQ VII Korpri, Pegawai UIN Alauddin Makassar Raih Qari' Terbaik III
Next Post
Semarak Dies Natalis Ke-59, UIN Alauddin Meriahkan dengan Gerak Jalan Santai
Berita Terbaru
Berita Populer
Wakil Sulsel di MTQ VII Korpri, Pegawai UIN Alauddin Makassar Raih Qari' Terbaik III
11 November 2024
Semarak Dies Natalis Ke-59, UIN Alauddin Meriahkan dengan Gerak Jalan Santai
11 November 2024
Delegasi UIN Alauddin Makassar Juara 1 Lomba Essay Tingkat Nasional
11 November 2024
Mahasiswa Kessos Dilantik jadi Ketua Forkomkasi Regional Sulawesi dan Gorontalo 2024
11 November 2024
Milad Ke-10 LDF Ar-Rahmah Rangkaiankan dengan Berbagai Lomba
11 November 2024
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Dosen Keperawatan UIN Alauddin Loloskan 23 Soal pada Try Out UKNI ke-XXX
02 Oktober 2024
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011