Gambar Prof Hamdan:  'Temmatinrro Matana ArungE Pikkiri Decengna RakyatE'

Prof Hamdan: 'Temmatinrro Matana ArungE Pikkiri Decengna RakyatE'

UIN ? Salah satu pemateri koferensi internasional pada hari kedua disesi terakhir adalah Prof Hamdan Juhannis PhD, guru besar sosiologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar. Saat tampil disesi terakhir, ia panel panel bersama Prof Philip Buckley dari Canada, serta Dr Yenni dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Prof Hamdan sendiri dalam konferensi tersebut memaparkan tentang ?Building Realition between Islam and Democracy in the Midst of Muslims? efforts to Strengthen their Local Identities. Dalam menyahikan materinya, Prof Hamdan memaparkan pola serta beberapa kebiasaan masyarakat Bugis yaung dianggap sebagai kebiasaan lokal yang sudah ada sejak dulu dan merupakan kebiasaan yang mengandung nilai demokrasi. ?Salah satu kunci keberhasilan pemimpin di masyarakat Bugis adalah dengan memegang satu prinsif ?Temmatinrro matana arunge pikkiri decengna rakyatE? (raja/penguasa tidak tidur memikirkan nasib dan kesejahteraan rakyatnya)," ungkap Prof Hamdan. Namun, kata Prof Hamdan "sekarang ini nilai demokrasi itu luntur sehingga prinsif itu berubah menjadi ?Tematinrro matanna arungE pikkiri deceng ri alena? (tidak tidur mata raja/penguasa karena memikirkan kebaikan diri sendiri)," paparnya, dan spontan diiukuti tawa dari peserta konferensi. Selain itu, Prof Hamdan juga mengungkapkan beberapa kebiasaan?kebiasaan masyarakat Bugis yang kental mengandung nilai demokrasi seperti tudang sippulung (musyawarah), the konsep of dewata sewwae (tauhid) dan sippakatau (saling menghormati).
Previous Post Wakil Sulsel di MTQ VII Korpri, Pegawai UIN Alauddin Makassar Raih Qari' Terbaik III
Next Post Semarak Dies Natalis Ke-59, UIN Alauddin Meriahkan dengan Gerak Jalan Santai