Gambar Prof Hafsan Dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Biologi pada FST UIN Alauddin Makassar

Prof Hafsan Dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Biologi pada FST UIN Alauddin Makassar

UIN Alauddin Online – Prof Hafsan resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Biologi pada Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. 

Upacara pengukuhan ini berlangsung dalam Sidang Senat Terbuka Luar Biasa yang diadakan di Gedung Auditorium UIN Alauddin pada hari Selasa, 28 Mei 2028.

Pada kesempatan ini, Prof Hafsan menyampaikan pidato pengukuhan yang berjudul "Optimalisasi Kesehatan Pencernaan dan Imunitas dengan Suplementasi Enzim Fitase dari Bakteri: Sebuah Penelusuran Metagenomik, Morfometrik, dan Serologis." 

Dalam pidato tersebut, ia mengupas secara mendalam mengenai sinergi antara nutrisi, mikrobiota, dan genetik.

"Suplementasi fitase tidak hanya memicu perubahan morfometrik ileum yang mengoptimalkan penyerapan nutrisi, tetapi juga memainkan simfoni imunitas yang lebih kuat dan mengorkestrasi tarian dinamika ekspresi gen yang memodulasi absorpsi dan proteksi. Penelitian ini, oleh karena itu, bukan hanya tentang pengaruh fitase terhadap broiler, melainkan tentang bagaimana kita, dalam keterbatasan kita, dapat mengintervensi dan memodifikasi dialog antara nutrisi dan genetik untuk kesejahteraan yang lebih besar. Ini adalah perjalanan dari nutrisi menuju ke genetik, perjalanan yang membuktikan bahwa dalam keterbatasan, terdapat kemungkinan tanpa batas," ungkap Prof Hafsan dalam pidatonya.

Lebih lanjut, ia mengajak seluruh hadirin untuk memandang alam semesta dan ciptaan-Nya dengan perspektif yang baru. 

Menurutnya, ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang bioteknologi mikroba, dapat menjadi jembatan untuk memahami kehidupan dengan lebih dalam, serta menghargai nikmat dan tanggung jawab dalam menjaga keseimbangan alam.

"Dalam orasi ilmiah ini, saya tidak hanya menyajikan hasil penelitian tetapi juga mengajak kita semua untuk memandang alam semesta dan ciptaan-Nya dengan pandangan yang baru. Saya mengajak hadirin melihat bagaimana ilmu pengetahuan, dalam hal ini bioteknologi mikroba, dapat menjadi jembatan yang menghubungkan kita dengan pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan, tentang syukur atas nikmat-Nya, dan tentu saja, tentang tanggung jawab kita dalam menjaga keseimbangan alam," tuturnya.

Prof Hafsan juga menekankan pentingnya melanjutkan perjalanan ilmiah dengan penuh rasa syukur dan kekaguman terhadap ciptaan-Nya. Ia berharap bahwa melalui penelitian-penelitian yang dilakukan, kita dapat terus mengungkap keajaiban alam untuk kemaslahatan umat manusia dan kejayaan ilmu pengetahuan.

"Mari kita lanjutkan perjalanan ini dengan rasa syukur dan kekaguman, selalu mengingat bahwa dalam setiap detail kecil ciptaan-Nya, tersembunyi hikmah dan pelajaran yang tak terhingga. Dan semoga, melalui penelitian ini dan banyak lagi yang akan datang, kita dapat terus mengungkap keajaiban-keajaiban tersebut, untuk kemaslahatan umat manusia dan kejayaan ilmu pengetahuan, di bawah naungan rahmat dan kebesaran-Nya," tandasnya.

Previous Post Raudhatul Athfal Alauddin Gelar Ramah Tamah dan Tasyakuran Akhir Tahun Ajaran 2024/2025
Next Post Kaprodi Magister Akuntansi Syariah UIN Alauddin Bahas Industri Halal di Unismuh Makassar