Gambar Prodi Keperawatan Adakan Kuliah Pakar Bahas Trend Isu dan Integrasi Keislaman dalam Keperawatan Mate

Prodi Keperawatan Adakan Kuliah Pakar Bahas Trend Isu dan Integrasi Keislaman dalam Keperawatan Mate

UIN Alauddin Online - Program Studi (Prodi) Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengadakan kuliah pakar bertajuk "Trend Isu dan Integrasi Keislaman dalam Keperawatan Maternitas" di Masjid Agung UIN Alauddin, Selasa 15 Oktober 2024.

Kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa keperawatan angkatan 2023 itu, menghadirkan empat narasumber yakni Titi Mildawati S Pd I M Pd I, Dr Hasnah S Sit S Kep Ns M Kes, Nurhidayah S Kep Ns M Kep, dan Nurul Fadhilah Gani S Kep Ns M Kep.

Dalam kuliah pakar tersebut, para narasumber membahas empat topik yang berbeda. Diantaranya, Titi Mildawati dengan materi Keperawatan Islami Dalam Keperawatan Dan Kesehatan Reproduksi, Dr Hasnah dengan materi Peran Gender Dalam Keperawatan Maternitas, Ns Nurhidayah dengan materi Kesehatan Mental Pada Ibu Hamil, dan Ns Nurul Fadhilah dengan materi Health Literasi Pada Ibu Hamil.

Dr Hasnah menjelaskan dalam pemaparannya materinya bahwa pentingnya kesetaraan gender dalam keperawatan maternitas yaitu menjamin semua perawat, terlepas dari gender, memiliki akses pelatihan, promosi, dan kesempatan yang sama. Selain itu, Ia juga menuturkan bahwa kesetaraan gender dalam membawa berbagai perspektif dan keterampilan serta meningkatkan kualitas perawatan.

"Perawat perempuan yang sukses dapat menginspirasi perempuan muda, untuk mengejar karir di bidang keperawatan maternitas," tuturnya.

Lebih lanjut, Ketua Prodi Ners itu mengatakan, kesetaraan dalam keperawatan maternitas penting dalam memberikan perawatan terbaik untuk ibu dan bayi. Peningkatan profesionalisme, peningkatan kualitas layanan kesehatan dan profesionalisme para perawat dapat dicapai melalui kesetaraan gender. 

"Edukasi dan pelatihan yang berkelanjutan juga penting, untuk memastikan perawat memiliki kompetensi yang dibutuhkan," lanjutnya.

Sementara itu pemateri yang lain, Ns Nurul Fadhilah menyampaikan bahwa literasi kesehatan pada ibu hamil bisa ditingkatkan melalui pendidikan kesehatan, program penyuluhan, bahan informasi kesehatan, dan teknologi informasi.

"Adapun hambatan yang sering dialami oleh ibu hamil dalam melakukan literasi kesehatan ialah kurangnya akses informasi, rendahnya tingkat pendidikan, faktor budaya, dan keterbatasan finansial," Ia mengakhiri.

Previous Post Evaluasi Sistem Kerja, UIN Alauddin Terima Kunjungan Biro Ortala Kemenag
Next Post UIN Alauddin Makassar Bahas Pendirian LSP Bersertifikat BNSP Bersama Komisioner BNSP