Gambar Prodi Farmasi UIN Alauddin Bahas Integrasi Keislaman dan Kesehatan pada FGD

Prodi Farmasi UIN Alauddin Bahas Integrasi Keislaman dan Kesehatan pada FGD

UIN Alauddin Online- Prodi Farmasi  Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung di Hotel Racing, Makassar. 

Kegiatan ini bertajuk "Integrasi Keislaman dalam Pengembangan Ilmu Farmasi", dan dihadiri oleh pimpinan FKIK, Wakil Dekan I, Ketua dan Sekretaris Jurusan, serta para dosen Jurusan Farmasi.

FGD ini bertujuan untuk merumuskan kurikulum Ilmu Farmasi yang terintegrasi dengan nilai-nilai keislaman, sesuai dengan visi UIN sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan berbasis Islam.

Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Jurusan Farmasi, M Rusdi, yang menegaskan pentingnya inisiatif ini untuk menjadikan kurikulum farmasi lebih relevan dengan ajaran Islam dan kebutuhan masyarakat modern.

Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Dr Nurkhalis A Ghaffar, S Ag M Hum, selaku Wakil Dekan III Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), yang membawakan diskursus tentang Integrasi Keislaman dalam Ilmu Pengetahuan.

 Dr Nurkhalis menjelaskan bahwa upaya integrasi keislaman telah lama digaungkan sejak munculnya konsep Islamisasi ilmu pengetahuan,

"FGD ini menjadi langkah strategis untuk mengarahkan ilmu-ilmu alat seperti tafsir, hadis, dan fikih ke dalam kajian farmasi, sehingga memberikan manfaat nyata dalam pengembangan ilmu dan praktik farmasi," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti tantangan UIN Alauddin dalam menerapkan integrasi keilmuan ke dalam wilayah operasional,

"Mulai dari model pembelajaran seperti Studies, Teacher, Integrated Learning System (STILeS) terus dikembangkan untuk menyinergikan ilmu agama dan ilmu farmasi," tambahnya.

Diskusi ini juga membahas berbagai tema farmasi yang akan diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam berdasarkan sumber utama seperti al-Qur’an, hadis, dan ijtihad ulama. 

Literasi literatur Islam juga diharapkan dapat dioptimalkan untuk mendukung kajian-kajian farmasi yang lebih holistik.

Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi interaktif yang menghasilkan berbagai rekomendasi untuk pengembangan kurikulum farmasi berbasis integrasi keislaman. 

Para peserta berharap FGD ini menjadi langkah awal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan farmasi di UIN Alauddin Makassar.

Previous Post Closing Meeting AMI FSH UIN Alauddin, Dekan Tekankan Pentingnya Peningkatan Mutu
Next Post Refleksi FDK UIN Alauddin, Pererat Silaturahmi dan Penguatan Kinerja Menyambut 2025