UIN Online – Penulis naskah sandiwara radio RRI Drs Eddy Thamrin MM, menjadi pembicara dalam pembahasan review kurikulum tekhnik penyiaran radio yang digelar Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar bekerjasama dengan SILE, di Rektorat lantai I Kampus II UIN Samata, Gowa, beberapa waktu lalu.
Eddy dalam pemaparannya mengatakan, ada banyak hal yang menjadi harapan sekaligus tantangan yang mesti dihadapi industri penyiaran saat ini, karena itu diperlukan kreatifitas agar mampu bertahan.
“ Karena itu radio komunitas, seperti yang dimiliki UIN, seharusnya mampu memanfaatkan peluang yang ada,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, content (isi) radio menjadi raja. Program radio yang ideal menurut pria yang memiliki nama asli Yudhistira Sukatanya itu adalah program yang mampu membangun lingkungan masyarakat yang melek informasi.
“Selain itu, radio harus mampu mengembangkan partisipasi masyarakat dengan penyajian program yang memenuhi pedoman perilaku penyiaran.”
Selain Eddy Thamrin, hadir sejumlah stakeholder untuk melakukan review kurikulum tekhnik penyiaran radio ini. Antara lain, perwakilan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sul-Sel dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) Provinsi Sulawesi Selatan.
