UIN Alauddin Online – Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar Orientasi Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2025/2026 yang dirangkaikan dengan kuliah umum bertema “Membangun Generasi Penerus Melalui Kurikulum Berbasis Cinta di PTKI”. Acara ini berlangsung secara hybrid dari ruang promosi doktor Gedung Pascasarjana dan daring melalui Zoom Meeting, diikuti seluruh mahasiswa baru Pascasarjana, Kamis, 4 September 2025.
Direktur Pascasarjana UIN Alauddin, Prof. Dr. Abustani Ilyas, M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas antusiasme mahasiswa baru. Ia melaporkan bahwa pada semester ini, jumlah pendaftar mencapai angka yang cukup tinggi.
“Jumlah yang mendaftar sebanyak 827 orang, namun hanya 795 yang dinyatakan lulus karena beberapa tidak memenuhi syarat. Dari jumlah tersebut, 639 orang telah melakukan registrasi ulang, terdiri dari 522 mahasiswa program Magister (S2) dan 117 mahasiswa program Doktor (S3). Awalnya kami menargetkan sekitar 500 orang, tetapi karena antusiasme yang besar, kuota akhirnya ditambah,” jelas Prof. Abustani.
Ia menambahkan, saat ini Pascasarjana UIN Alauddin Makassar membina 13 program studi, terdiri dari 1 program doktor (S3) Dirasah Islamiyah dengan berbagai konsentrasi serta 12 program magister (S2), termasuk 3 prodi baru.
Selain itu, enam prodi baru saja berhasil memperoleh hasil akreditasi dengan predikat unggul, yaitu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Manajemen Pendidikan Islam, Ekonomi Syariah, Pendidikan Bahasa Arab, serta masih menunggu hasil untuk dua prodi lainnya, yakni KPI dan Ilmu Hadis.
“Prestasi ini tentu tidak lepas dari kerja keras seluruh pimpinan, ketua prodi, dan tim pengelola. Kami berharap dua prodi yang masih menunggu hasil juga bisa memperoleh predikat unggul,” tambahnya.
Kepada mahasiswa baru, Prof. Abustani menekankan pentingnya menyelesaikan studi tepat waktu. Menurutnya, mahasiswa S3 idealnya dapat lulus dalam tiga tahun atau lima semester, sedangkan mahasiswa S2 dalam dua tahun.
“Predikat cumlaude bisa diraih jika mahasiswa menyelesaikan studi tepat waktu, memiliki publikasi di jurnal bereputasi, tidak pernah cuti, dan tidak melakukan pelanggaran akademik. Karena itu, saya ingatkan sejak awal agar mahasiswa mempersiapkan publikasi sekaligus menjaga komitmen studi tanpa jeda,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., yang hadir membuka acara secara resmi, menyampaikan rasa bangganya atas capaian Pascasarjana yang setiap tahun menjadi salah satu yang paling diminati.
“Pascasarjana UIN Alauddin Makassar selalu berada di antara yang terbanyak peminatnya. Setiap tahun pendaftar bisa mencapai ribuan orang. Hal ini menunjukkan bahwa Pascasarjana kita semakin dikenal dan dipercaya masyarakat luas,” ungkap Prof. Hamdan.
Ia menuturkan bahwa Pascasarjana kini memiliki warna baru dengan ragam keilmuan yang lebih variatif. Selain memperkuat studi-studi Islam sebagai core business, kini Pascasarjana juga membuka ruang bagi bidang-bidang non-keislaman seperti Kesehatan Masyarakat, Bahasa Inggris, dan Hukum.
“Kita tidak lagi hanya bicara interdisipliner, tetapi juga multidisipliner, bahkan harus menuju transdisipliner. Kita ingin mencetak intelektual yang bukan hanya ahli di bidangnya, tetapi juga mampu melintas ke berbagai bidang lain. Inilah yang saya sebut sebagai trans-intelektual organik,” jelasnya.
Prof. Hamdan turut menyinggung pentingnya kurikulum berbasis cinta yang digagas Kementerian Agama RI di bawah kepemimpinan Menteri Agama, Prof. Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A.
“Kurikulum cinta bukan sekadar jargon. Ia mengajarkan kita untuk membangun kecintaan kepada Allah SWT, kepada sesama manusia, kepada lingkungan, dan juga kepada diri sendiri dalam batas yang sehat. Jangan sampai salah paham, cinta pada diri sendiri bukan narsisme yang gemar selfie, tetapi kesadaran untuk menjaga diri sebagai amanah Allah,” ujar Rektor disambut tawa peserta.
Rektor menutup sambutannya dengan membuka secara resmi kegiatan orientasi dan kuliah umum Pascasarjana UIN Alauddin Makassar yang pada kesempatan ini menghadirkan Prof. Dr. Phil. Sahiron, M.A., Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kementerian Agama RI, yang menyampaikan materinya secara daring dari Jakarta.
Usai kuliah umum, acara berlanjut dengan sesi orientasi yang dipandu Wakil Direktur Pascasarjana, Dr. Hasyim Haddade, M.Pd.I. Dalam arahannya, ia menegaskan pentingnya orientasi sebagai ajang pengenalan pimpinan dan pengelola Pascasarjana, terlebih setelah masa pandemi di mana sebagian besar proses pembelajaran dilakukan secara daring.
“Selama ini banyak mahasiswa yang bahkan hingga tahap penyelesaian studi belum sempat bertemu langsung dengan Direktur, Wakil Direktur, maupun Ketua dan Sekretaris Program Studi. Karena itu, kesempatan hari ini sangat penting sebagai ruang pengenalan sekaligus pembekalan awal,” jelas Dr. Hasyim.
Ia menambahkan bahwa meski Pascasarjana masih menggunakan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), sejumlah kegiatan akademik seperti ujian kualifikasi, komprehensif, seminar proposal, hingga ujian promosi tetap diwajibkan berlangsung secara luring di kampus.
Dengan demikian, orientasi mahasiswa baru Pascasarjana UIN Alauddin Makassar tidak hanya menjadi pintu masuk menuju dunia akademik tingkat lanjut, tetapi juga momentum awal untuk membangun integritas, komitmen, dan wawasan integratif bagi generasi penerus bangsa.