Gambar Murni Raih Gelar Doktor Usai Bahas Tabarruj Perspektif Sayyid Quthb

Murni Raih Gelar Doktor Usai Bahas Tabarruj Perspektif Sayyid Quthb

UIN Alauddin Online - Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar sidang promosi doktor oleh Murni S Ag M Pd I, di LT Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Kamis 17 Oktober 2024.

Promovenda berhasil meraih gelar Doktor setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul "Tabarruj: Perspektif Sayyid Quthb dalam Kitab Tafsir Fi Zhilal Al-Qur'an".

Dalam pemaparannya, Dr Murni menyampaikan bahwa Tabarruj dapat ditemukan pada laki-laki ataupun perempuan sebagai objeknya, meskipun secara umum lebih banyak pada perempuan.

"Adapun bentuk-bentuk Tabarruj ialah perempuan yang keluar rumah tanpa alasan yang bersifat darurat, perempuan yang bercampur dengan laki-laki dalam ruang interaksi sosial tanpa batas, perempuan gang berperilaku genit yang mengundang perhatian laki-laki, serta perempuan yang memakai perhiasan ataupun wewangian yang menggoda laki-laki," ucapnya.

Ia menuturkan, berbagai bentuk Tabarruj di atas akan terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu seiring dengan dinamika kehidupan manusia yang semakin kompleks. Hal itu juga berhubungan erat dengan berbagai dimensi kehidupan manusia seperti keimanan, hukum, dan kepribadian.

Dr Murni pun menambahkan, dampak yang akan ditimbulkan dari Tabarruj Perspektif Sayyid Quthb dalam Kitab Tafsir Fi Zhilal Al-Qur'an dapat berupa merebaknya penyakit sosial bermasyarakat dengan menjadikan perempuan sebagai objek nafsu syahwat, harkat dan martabat perempuan semakin terpasung dalam fatamorgana duniawi yang profan, hedonis, dan pragmatis, serta semakin meredupnya keberkahan dan hidayah Allah SWT dalam kehidupan manusia.

"Meskipun pada dua poin awal mendudukkan perempuan sebagai penerima dampak Tabarruj tapi tidak menutup kemungkinan untuk juga menjadikan laki-laki sebagai penerima dampaknya," tambahnya.

Ketika manusia semakin terjebak pada pusaran Tabarruj dengan berbagai wujud dan penyebabnya maka berkah dan hidayah Allah SWT akan semakin memudar sehingga hidup manusia jauh dari kebahagiaan dan ketenangan," Ia mengakhiri.

Previous Post FSH UIN Alauddin dan Mahkamah Agung RI Menggelar Seminar Nasional dan Desiminasi Penyempurnaan KHES
Next Post Pusat Peradaban Islam LP2M UIN Alauddin Uji Publik Pedoman Kampus Peradaban