UIN Alauddin Online - Dosen Program Studi (Prodi) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar, Dr Irwanti Said M Pd mengadakan Pameran Multikulturalisme Expo di Taman Fakultas pada Sabtu 14 Desember 2024.
Kegiatan ini menampilkan berbagai macam jenis karya kebudayaan dan makanan khas dari berbagai daerah seperti Papua, NTT, Sulawesi, baik Bugis, Toraja, Makassar, dan Mandar.
Expo Kebudayaan sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan diakhir semester sebagai tugas mahasiswa pada mata kuliah Multikultural.
Expo Kebudayaan bertajuk "Merajut Kebersamaan dalam Keberagaman; Membangun Kebersamaan dan Kerukunan Antar Budaya yang Berbeda di Tengah-tengah Masyarakat yang Multikultural" ini bertujuan untuk membangun kebersamaan di tengah perbedaan.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Dekan II, Dr Rahmawati Haruna SS M Si. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa kegiatan seperti ini pastinya membutuhkan kolaborasi dan skil para mahasiswa untuk menampilkan yang terbaik.
"Dibawah bimbingan Dr Irwanti Said pasti mahasiswa akan tercerahkan dan terarahkan karena saya tahu beliau adalah dosen yang multitalenta," katanya mengapresiasi.
Sementara Dr Irwanti Said sebagai Dosen Pengampuh Mata Kuliah Multikulturalisme mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari apa yang telah didiskusikan oleh mahasiswa di kelas selama 13 kali pertemuan.
"Mereka telah membedah kekayaan budaya bangsa Indonesia. Oleh karena itu, hari ini mereka hadirkan karya budaya daerah mereka masing-masing dan memperkenalkannya kepada orang lain," terangnya.
Sekretaris Prodi Pengembangan Masyarakat Islam, Haeruddin S Pd M Pd mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Dosen Dr Irwanti Said dan para mahasiswa.
"Kegiatan ini sangat positif bagi mahasiswa karena mereka menampilkan secara langsung hasil kebudayaan mereka masing-masing dan bukan hanya sebatas teori yang didapatkan di kelas," tuturnya.
Ia berharap kegiatan-kegiatan seperti ini perlu rutin dilakukan untuk merawat perbedaan-perbedaan pada bangsa berdasarkan semboyang Bhinneka Tunggal Ika, sekalipun berbeda tetap satu.