Gambar Membuat Undangan dari Sisa Bambu

Membuat Undangan dari Sisa Bambu

UIN Online - Apa yang Anda lakukan jika di rumah Anda terdapat banyak kepingan bambu yang tak berguna? Mungkin Anda akan berpikir singkat untuk membuangnya daripada memikirkan menggunakan bambu tersebut menjadi barang yang bermanfaat.

Bambu sisa memang dipandang sebagian orang sudah tidak bermanfaat lagi. Namun di tangan orang-orang yang kreatif, bambu sisa tersebut bisa dijadikan apa saja. Termasuk untuk dijadikan sebagai undangan. Termasuk di antaranya jika sudah berada di tangan Zulyah mahasiswa jurusan Jurnalistik semester VI Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

Bagi Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Budaya eSA ini, barang-barang sisa yang nyaris tak terpikirkan oleh orang lain bisa disulapnya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Jika sebelumnya dia pernah membuat tas dari kulit ikan keras, ranting-ranting pohon kering yang dijadikan bingkai foto atau bingkai lukisan, tali-tali yang dijadikan sebagai tirai, kali ini di menyulap sisa bambu menjadi undangan.

Cara menyulap sisa bambu tersebut memakai langkah seperti ini. Pertama-tama kertas dan pelepah pisang dipotong dengan ukuran kurang lebih 14 x 6 cm. setelah itu dicat dengan tinta cina dan dibiarkan hingga mengering. Bambu yang masih utuh dipotong dengan ukuran 15 x 6 cm kemudian dibelah menjadi dua bagian kemudian dililit dengan tali agel sesuai dengan selera.

Selanjutnya, kertas yang telah dilumuri tinta cina tersebut , ditulis dengan pulpen dengan tinta cina tersebut kemudian ditulis tangan pulpen tinta emas sesuai dengan format undangan kemudian dilem ke kedua bambu tersebut yang menjadi sisi bawah dan sisi bawah. Maka terciptalah undangan sederhana dari sisa bambu tersebut menghasilkan karya yang mempunyai cakupan nilai artistik dan seni tersendiri. (*)

Bahan dasar :
- Bambu
- Tali dari tumbuhan agel yang dililit menjadi tali.
- Kertas daur ulang dari pelepah pisang.
- Tinta cina.
- Pulpen my metal 0,7 (Tinta emas).
- Kuas.
- Lem UFU.

Previous Post HMJ Studi Agama-agama UIN Makassar Gelar Dialog dan Halal Bihalal Lintas Iman
Next Post Jadi Narasumber FGD Penyusunan Kurikulum, Ketua LPM UIN Suka Dorong Pembelajaran Terintegrasi