Gambar Mahasiswa PWK Menangkan Lomba Smart Green City Planing

Mahasiswa PWK Menangkan Lomba Smart Green City Planing

UIN Online – Mahasiswa program studi (prodi) teknik perencanaan wilayah kota (PWK) fakultas sains dan teknologi, Sitti Fatimah Umamit menangkan lomba menulis artikel yang digelar Dinas Tata Ruang Provinsi Sulawasi Selatan.

Sitti Fatimah Umamit berhasil meraih juara pertama pada lomba menulis artikel Smart Green City Planning tingkat mahasiswa yang dikuti oleh sekitar 40 peserta se kota Makassar. Penerimaan hadiah bagi pemenang lomba, berlangsung Sabtu (4/12/2010) di kantor Dinas Tata Ruang Provinsi Sulawasi Selatan

Mahasiswa semester lima dari prodi PWK ini mengaku merasa sangat senang menjadi pemenag pada lomba tersebut. ”Meskipun awalnya cuma iseng ikut lomba, saya merasa sangat senang bisa menjadi pemenag pada lomba menulis artikel yang bertemakan Smart Green City Planning ini,” ungkapnya.

Hal ini kata Fatimah, membuktikan jika PWK di fakultas sains dan teknologi bisa bersaing dengan mahasiswa PWK yang lain meskipun terbilang prodi baru di UIN. Selain itu, ia berharap moment ini sekaligus sebagai sosialisi jurusan PWK, bahwa planer merupakan orang yang mengurusi sekelompok orang yang mendiami satu wilayah dengan berbagai permasalahan yang kompleks khususnya di kawasan perkotaan.

Dalam artikelnya, mahasiswa asal Sanana Maluku Utara ini menuliskan, salah satu permasalahan yang dihadapi oleh hampir seluruh kawasan perkotaan di Indonesia adalah semakin berkurangnya ruang publik, terutama ruang terbuka hijau (RHT) publik, begitupun di Kota Makassar.

Selain persoalan pengolalaan sampah, masalah reklamasi pantai, kemacetan, sekarang ini permasalahan kurangnya ruang terbuka hijau (openspace) menjadi topik permasalahan yang sering dibahas pada berbagai kesempatan.

Dalam workshop nasional pembangunan kota berkelanjutan yang digelar beberapa waktu yang lalu, diungkapkan bahwa proporsi RTH publik di Kota Makassar hanya berkisar 3%, atau masih kurang 17 % dari luas kota wilayah kota Makassar.

Hal ini tentu menjadi memperihatinkan. Mengingat RTH memiliki peran penting dalam proses perkembangan perkotaan, diantaranya sebagai area perlindungan berlangsungnya fungsi ekosistem dan penyangga kehidupan.

Selain itu, RHT juga menjadi sarana rekreasi, tempat perlindungan plasma nutfah, sarana untuk mempengaruhi dan memperbaiki iklim mikro, sarana penelitian dan pendidikan serta penyuluhan bagi masyarakat untuk membentuk kesadaran lingkungan serta pengaturan tata air.

Sitti Fatimah juga menyarankan agar kota Makassar dapat belajar dari kota-kota besar seperti Singapur ataupun kota Curitibas, kota yang tidak hanya menghadirkan gedung-gedung pencakar langit yang angkuh, tetapi juga menyediakan lingkungan hijau dan asri  sebagai kota referensi dalam membagun kota Makassar kedepan, menuju kota dunia.
Previous Post AI Gunakan Gedung Perpustaakan UIN Makassar Cetak Uang Palsu Sejak September 2024, Bukan 2010
Next Post Rektor dan Pimpinan Bidang Kemahasiswaan UIN Alauddin Lakukan Rapat Koordinasi dengan LPP-LK