Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Agenda
Change Languange
English
العربية
Mahasiswa PBI dan Sastra Inggris Masuk Kelompok Mahir
07 Oktober 2010
Hambali
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
UIN Online
- Mahasiswa baru UIN Alauddin Makassar yang mengikuti program Pencerahan Imani dan Keterampilan Hidup (Pikih), diwajibkan mengikuti placement test di awal program.
Hal itu dilakukan untuk mengelompokkan kemampuan bahasa tiap-tiap mahasiswa, agar mudah pengelompokan belajarnya. Namun khusus mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan Sastra Inggris langsung dikelompokkan pada kelas mahir.
Hal itu diutarakan Jainul Fauji SpdI, salah satu dosen Pikih ketika ditemui UIN Online, Kamis (06/10/2010). Sedangkan mahasiswa yang lulusan pesantren masih akan dites untuk kelompok kelas mahir atau kelas menengah.
"Tes penempatan memang wajib dilakukan. Tapi bagi mahasiswa PBI dan Sastra Inggris, mereka langsung di kelas mahir. Lalu lulusan pesantren bisa memilih kelas mahir atau menengah," kata Jainul.
Selain mahasiswa baru, jelas Jainul, mahasiswa lama yang belum ikut ataupun tidak lulus program Pikih, harus mengulang tahun ini atau tahun depan. Soalnya, program Pikih ini wajib meski tidak memiliki sistem kredit semester (SKS).
"Semua mahasiswa wajib ikut. Termasuk mahasiswa lama yang belum ikut, tetap diwajibkan. Kenapa demikian? Karena sertifikat Pikih untuk persyaratan penyelesaian akademik di UIN. Yang belum ikut, bisa melaporkan ke kantor Pikih " terangnya. (*)
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
Riset Peternakan Sapi di Bulukumba, WR III UIN Alauddin Makassar dan Tim Dapat Dana Hibah Rp 5 M
Next Post
Dua Tim Dosen UIN Alauddin Makassar Lolos Pendanaan Riset, Dapat Rp10 M
Berita Terbaru
Berita Populer
Riset Peternakan Sapi di Bulukumba, WR III UIN Alauddin Makassar dan Tim Dapat Dana Hibah Rp 5 M
20 Desember 2024
Dua Tim Dosen UIN Alauddin Makassar Lolos Pendanaan Riset, Dapat Rp10 M
20 Desember 2024
Skandal Uang Palsu: Rektor UIN Alauddin Pecat Dua Pegawai dengan Tidak Hormat
20 Desember 2024
Rektor dan Pimpinan Bidang Kemahasiswaan UIN Alauddin Lakukan Rapat Koordinasi dengan LPP-LK
20 Desember 2024
Tiga Mahasiswa FKIK Raih Juara 3 Lomba Integrity Challenge oleh BBPK Makassar
20 Desember 2024
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Dosen Keperawatan UIN Alauddin Loloskan 23 Soal pada Try Out UKNI ke-XXX
02 Oktober 2024
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011