UIN Online - Sejak dekade terakhir, banyak alat-alat kesenian tradisional yang mulai dilupakan di Indonesia. Ini tak lain lantaran kalah oleh alat-alat musik yang lebih canggih. Selain karena praktis, tidak terlalu mahal, biasanya seseorang cenderung lebih memilih alat-alat modern tersebut.Melihat hal ini Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Budaya (SB) eSA Universitas Islam negeri (UIN) Alauddin Makassar, berinisiatif untuk tetap menjaga alat tradisional tersebut agar tetap lestari. Sekaligus memperkenalkan bahwa tidak selamanya alat-alat tradisional punya kualitas yang jelek.Menurut Afrianto Bustan Koordinator Studio Musik menyatakan bahwa selain alasan tersebut, dia juga ingin mengajari bagaimana seseorang kreatif dalam berkarya. Dan, memanfaatkan alat-alat yang sederhana.Pembuatan suling ini diperuntukkan bagi calon anggota baru yang memilih studio musik dan sementara menjalani masa pencarian bakat minat."Tidak terlalu repot jika hanya menggunakan bambu. Hanya perlu bambu wuluh, cutter, dan gergaji. Selanjutnya terserah bagaimana mereka modifikasi sehingga bisa berbentuk suling yang berkualitas," katanya.Rencananya, mereka akan membuat seruling sebanyak seratus biji. "Suling bambu punya kualitas dan ciri khas tersendiri. Tidak sama dengan seruling lainnya yang biasa dari pabrik," tambahnya. (*)
