Gambar Lebih Dekat dengan Prof Dr Samiang Katu MAg

Lebih Dekat dengan Prof Dr Samiang Katu MAg

"Apa Kabar Ndi" Anda mahasiswa, dosen, pegawai, pejabat di lingkungan UIN Alauddin, mungkin tak asing dengan kutipan berikut ini. "Apa kabar Ndi," begitu kata yang selalu terucap dari sosok bernama Prof Dr Samiang Katu MAg. Itulah kalimat yang selalu lekat dengan guru besar Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN ini. Kalimat itu tak pernah terlupa diucapkan mantan Pembantu Rektor I Bidang Akademik UIN Alauddin setiap bertemu atau berpapasan di jalan. "Bagi saya, hal itu penting setiap bertemu dengan orang. Karena sebagai sesama manusia kita harus bertegur sama untuk menjalani silaturahmi. Dan bagi saya, kalimat itu wajib saya ucapkan," ujarnya. Berawal dari kalimat itu, Samiang pun menganggap dirinya tak pernah membeda-bedakan posisi orang lain. Apakah dia seorang pejabat atau manusia biasa. Samiang mewujudkan hal itu dengan tak pernah memandang sebelah mata kepada mahasiswa. Bahkan tamatan S2 dan S3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, menganggap mahasiswa adalah partner dalam sebuah lembaga pendidikan seperti UIN Alauddin. Dukungan Istri Ditengah kesibukan yang padat sebagai pengajar mahasiswa S1, S2 dan S3, Samiang Katu, merupakan sosok yang dekat dengan istrinya. Bahkan ia selalu melakukan kegiatan sosial bersama-sama seperti menghadiri seminar-seminar atau mengisi ceramah di mesjid. Ketika ditemui reporter UIN Online di rumahnya, pria kelahiran Bulukumba 56 tahun silam ini, terus ditemani sang istri Dra Sahira Iskandar Sam. Bahkan sang istri yang menjelaskan arti nama suaminya. ?Nama Samiang diambil dari nama neneknya. Samiang tak lain adalah nama seorang tokoh masyarakat adat yang dihormati khususnya di masyarakat Kajang, Bulukumba,? kata Sahira. Sahira pun merupakan sosok di balik kesuksesan Samiang Katu selama ini. Ia pun setia menemani kandidat rektor nomor satu ini selama 25 tahun terakhir. ?Di setiap kesempatan kami selalu bersama. Kami juga selalu mendiskusikan bersama kegiatan yang kami ingin lakukan termasuk tentang ketika bapak ingin mencalonkan diri sebagai rektor. Kami sekerluarga mendukung penuh keputusannya,? tambah Sahira yang juga pengawas pendidikan Islam pada Departemen Agama Kota Makassar. Lantas apa yang membuat pria yang terangkat sebagai dosen pertama kali di IAIN Ar-Raniri Banda Aceh ini ingin tampil sebagai kandidat calon rektor di UIN Alauddin Makassar? Jawaban Samiang pun sangat sederhana. Ia hanya ingin mengabdikan diri untuk membawa UIN sebagai perguruan tinggi yang memiliki martabat dari segi ilmu dan agama. (*)
Previous Post Dharma Wanita UIN Alauddin Makassar Berbagi Kasih dalam rangka HUT Dharma Wanita dan Hari Ibu
Next Post Riset Peternakan Sapi di Bulukumba, WR III UIN Alauddin Makassar dan Tim Dapat Dana Hibah Rp 5 M