Gambar Kun eSA, Tak Ingin Hilang di Kampung Sendiri

Kun eSA, Tak Ingin Hilang di Kampung Sendiri

UIN Online - Pernahkah kita berpikir bahwa apa kalau kita kehilangan materi, kita sudah stres. Sementara saat kehilangan 'jati diri' yang sebenarnya kita hanya biasa-biasa saja? Padahal titah Tuhan ternarasikan lewat pernyataan tuhan Kunfayakun.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dr Sabri Ar ketika membawakan materi di cara seminar yang bertema Kun, Tak Ingin Hilang di kampung Sendiri. Seminar tersebut digelar di gedung Training Centre Kampus I Universiats Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Rabu (28/09/2011).

"Lewat pementasan Kun ini yang kan menggedor pintu kesadaran kita untuk kembali ke padanya. Supaya kita tak ingin hilang di kampung sendiri. Kampung yang dimaksudkan di sini adalah kembali kepada habitat original. Yakni kejujuran, malu, dan nilai budaya yang asli," kata Dr Sabri Ar yang bertindak selaku moderator.

Ishak Ngeljaratan menambahkan bahwa Tak Ingin Hilang di Kampung Sendiri merupakan revitalisasi nilai-nilai kultur yang hilang. Dia menyatakan bahwa butir-butir Pancasila tidak akan ada artinya jika tidak dibarengi oleh lempu atau kejujuran.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh UKM SB eSA ini akan dilanjutkan dengan pagelaran tari. Perhelatan ini menggambarkan bagaiamana dalam gerakannya digambarkan bagaiamana kelahiran seorang manusia, sampai aktifitas lainnya yang tergambar lewat gerakan tari. Kegiatannya akan berlangsung pada malam hari di belakang gedung Training Centre.

"Manusia tanpa seni hanya merupakan rupa tau. Fungsi seni merupakan suatu proses penggunaan, Aku sadar sebagai tubuh sebagai instrument sebagai sesuatu yang berdaya pesona. Tari juga merupakan ibadah kultur," tambah Ishak Ngeljaratan. (*)

Previous Post Ketua LP2M UIN Alauddin Makassar Jadi Dewan Hakim di MTQ Nasional ke-30 di Samarinda
Next Post Prodi Perbankan Syariah UIN Alauddin Hadapi Standar Internasional dengan Kurikulum OBE