Gambar Kuliah Tamu Prodi Teknik Informatika FST  Bahas Trend 5G menuju Masyarakat 5.0

Kuliah Tamu Prodi Teknik Informatika FST Bahas Trend 5G menuju Masyarakat 5.0

UIN Alauddin Online - Program Studi (Prodi)  Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar mengadakan kuliah tamu secara dalam jaringan via zoom meeting, Sabtu (4/12/2021).

Acara itu membahas Trend 5G menuju Society 5.0 : everything is intelligently connected. Menghadirkan narasumber Kepala Prodi D4 Teknologi Rekayasa Jaringan Telekomunikasi PNUP, Sirmayanti.

Kegiatan tersebut dibuka langsung Wakil Dekan Bidang Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama FST, Dr Muhamman Anshar, S. Pi, M.Si.

Melalui Ketua Panitia Kuliah Tamu, Dr Ridwan Kambau, menyampaikan tujuan pelaksanaan kegiatan ini untuk memberikan pembekalan dan kesepahaman tentang teknologi 5G dan tantangan menuju mansyarakat 5.0.

Sementara itu, Sirmayanti dalam materinya menitikberatkan banyaknya challenge dan opportunity bidang keilmuan TI untuk mengawal implementasi teknologi seluler 5G sebagai media multi-koneksi kecerdasan saat ini dalam menghadapi Masyarakat 5.0.

"Konsep radio seluler digital 5G yang sebelumnya hanya sebatas imajinasi. 
Teknologi 5G menjanjikan skala konektivitas seluler berupa sambungan yang super cepat, kapasitas yang jumbo, dan akses nyaris tanpa waktu tunda membuat para penggila teknologi tergiur," ujarnya.

"'Bahkan trend 5G, sebagai delay zeros dalam teknologi 5G ini kerap digadang-gadang sebagai kunci Revolusi Industri 4.0, dimana ilmu pengetahuan yang berbasis modern seperti Artificial Intelligent (AI), Robot, Internet of Things (IoT), Drone, Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR) dan sebagainya akan muncul menghiasi feature 5G tersebut," tambahnya.

Lanjutnya, akan muncul Society baru 5.0 sebagai dampak inovasi trend teknologi ini yang dilakukan bukan semata-mata hanya mengenal inovasi teknologi melainkan apa kebutuhan dari masyarakat.

"Society 5.0 berbasis pada sistem transformasi teknologi digital namun tetap berfokus pada keseimbangan hidup manusia antara dunia maya dengan dunia fisik," ungkapnya.

Sirmayanti juga memotivasi kepada mahasiwa peserta kuliah umum agar dalam menghadapi Society 5.0 bahwa faktor manusialah sebagai aktor kontrol utama terhadap dampak teknologi robotik dan artificial intelligent.

"Mahasiswa mesti dibekali softskill bukan hanya tentang ilmu pengetahuan teknologi namun upaya keseimbangan hidup antara penggunaan teknologi dan kualitas kehidupan manusia yang lebih manusiawi yang berperan memberi solusi atas masalah-masalah sosial, sehingga dicapai balancing super smart society and super smart lives dan tetap menjadi manusia," pungkasnya.

Previous Post Prodi Akuntansi UIN Alauddin Gelar Tes TOEFL bagi Calon Mahasiswa Kelas Internasional
Next Post UIN Alauddin Makassar Gelar 3.000 Khataman Al-Qur’an, Dukung Target Nasional 350.000 Khataman Kemena