Gambar Kerjasama Ipol UIN Alauddin, Lapar Gelar FGD Bahas Demokrasi Lokal

Kerjasama Ipol UIN Alauddin, Lapar Gelar FGD Bahas Demokrasi Lokal

UIN Online - Lembaga Advokasi dan Pendidikan Anak Rakyat (Lapar) Sulawesi Selatan (Sulsel) kerja sama Program Studi Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar  menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Lecture Teater Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik, Kamis (16/1/2020).

FGD yang mengangkat tema “Menata Tahun Pilkada 2020: Potret dan Prospek Demokrasi Lokal” ini merupakan agenda bulanan Lapar Sulsel.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Faisal Amir yang hadir sebagai narasumber mengungkapkan beberapa daerah di Sulsel selalu menjadi langganan zona merah dalam pelaksanaan Pilkada. Salah satunya kota Makassar.

“Yang saya lihat daerah yang akses pendidikannya lebih maju dan akses informasinya lebih mudah justru terdapat dalam zona merah tertinggi seperti Makassar,” ungkap Faisal.

Sementara itu, Komisoner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulsel, Saiful Jihad berharap dalam menjaga demokrasi lokal, masyarakat dapat melaporkan jika terdapat kecurangan selama proses Pilkada.

“Mari sama-sama mengawal proses demokrasi ini. Kalau ada kejanggalan silahkan laporkan demi menjaga demokrasi kita,” ujarnya.

Dilain pihak Ketua Jurusan Ilmu Politik UIN Alauddin, Syahrir Karim, mengatakan sistem oligarki merupakan momok sangat menakutkan dalam konteks demokrasi lokal. Sebab, dapat mematikan potensi lokal yang kemungkinan dapat mengikuti kontestasi politik

“Makanya, elit yang tidak populer dan tidak punya pengalaman secara politik, justru mereka melambung karena mereka orang orang yang punya kedekatan secara oligarkis,” urainya.

Selain itu, Mantan Direktur Lapar Sulsel, Abdul Karim berpendapat, selama ini Pilkada tidak melahirkan pemimpin, melainkan penguasa.

Ia menganggap, dinamika berpolitik sangat merendahkan warga negara. Sebab, calon hanya melihat masyarakat sebagai pemilih bukan warga negara yang berdaulat.

“Secanggih apapun format regulasi kita kalau tidak berperilaku manusia jangan harap ada pemimpin yang lahir dari hasil Pilkada. Masa depan terancam kalau demokrasi kita buruk seperti ini” pungkasnya.

Adapun narasumber yang turut hadir yakni, Dr. Firdaus Muhammad, MA (Pengamat Politik), Reski Yanti Nurdin, S.IP., MA (Kepala Divisi Kajian Politik dan Pemilu Laboratorium IPO UINAM) dan Moderator, M. Fadlan L Nasurung (Lapar Sulsel).

Previous Post Raudhatul Athfal Alauddin Gelar Ramah Tamah dan Tasyakuran Akhir Tahun Ajaran 2024/2025
Next Post Kaprodi Magister Akuntansi Syariah UIN Alauddin Bahas Industri Halal di Unismuh Makassar