Gambar Kakanwil Kemenag Sulteng Doktor di UIN Alauddin

Kakanwil Kemenag Sulteng Doktor di UIN Alauddin

UIN Online - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementrian Agama (Kemenag) Sulawesi Tengah (Sulteng), Mohsen Alaydrus, meraih gelar doktor di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kamis (22/09/2011) malam.

Promosi doktor tersebut digelar di gedung Program Pascasarjana (PPs)UIN Alauddin Makassar. Mohsen berhasil mempertahankan disertasi berjudul Penerapan Manajemen  Mutu Terhadap Pengembangan Madrasah Aliyah di Kota Palu.

Dr Mohsen berhasil lulus dengan indeks prestasi kumilatif (IPK) 88,53 dengan lama pendidikan tujuh tahun 21 hari. Doktor yang ke 107 di UIN.

Perhelatan ilmiah tersebut dipromotori oleh Prof Dr Mappanganro MA, Prof Dr Bahaking Rama MS, dan Prof Dr Natsir A Baki. Tim penguji terdiri dari Prof Dr Muh Sewang MA, Prof DR Abd Rahman Getteng, dan Prof Dr Rahman Halim M Ag.

Kemudian penguji eksternal menghadirkan Guru Besar dalam bidang pendidikan dan Humaniora pada Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Dr Amsari MHum.

Secara garis besar, Mohsen membahas tentang pengembangan madrasah aliyah di kota Palu melalui penerapan manajemen mutu. Yang merupakan suatu upaya yang berkelanjutan sesuai tahapan dan prosedur sistem manajemen mutu.

"Fokus penelitian ini adalah bagaiamna upaya-upaya madrasah aliyah di kota Palu dalam mencapai standar mutu pendidikan Nasional, bagaimana faktor penghambat dan langkah-langkah pengembangannya," kata Mohsen ketika memaparkan isi disertasinya kurang lebih 10 menit.

Dengan menggunakan metode pendekatan pedagogis, psikologis, teologis, dan sosiologis. Penelitian ini menunjukkan bahwa upaya pengembangan madrasah aliyah di kota Palu diorientasikan pada upaya pencapaian delapan aspek standar mutu dalam pendididkan nasional.

"Jadi ada delapan aspek standar mutu dalam penelitian ini. Yakni standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidikan, standar sarana dan prasaraan dan lainnya," jelas Mohsen di hadapan penguji.

Ketika menyampaikan pesan-pesan akademik saat ujian telah usai, Prof Mapapnganro menyatakan bahwa disertasi Mohsen merupakan jeritan dari hati nuraninya bagaimana madrasah untuk dibantu.

"Ibaratnya, disertasi ini merupakan jeritan nurani Dr Mohsen. Padahal seharusnya mestinya sebaliknya. Pemerintah yang meminta. Sejarah telah membuktikan bahwa justru pendidikan itu berhasil karena dimulai dari pesantren.  Karena lewat madrasah atau pesantren lah diwujudkan nilai-nilai luhur suatu bangsa dan agama," katanya.

Selain itu dia juga menambahkan bahwa potensi umat juga termasuk di dalamnya. Dia menceritakan bagaiman pusat pesantren di Kairo atau Jawa sangat berhasil. Pejabat setempat justru datang membungkuk di hadapan pimpinan pesantren jika ada sesuatu. Terbalik di Sulawesi, nyatanya pimpinan pesantren yang pergi meminta-minta kepada pemerintah.

Selaku pimpinan sidang, Prof Dr Qadir Gassing HT MS menitip pesan kepada doktor muda sekaligus Kepala Kanwil Kemenag Sulteng agar semua jebolan mulai dari Ibtidayah, madrasah sampai aliyah bisa mengaji. (*)

Previous Post Tim LDRH UIN Alauddin Juara 2 Kompetisi Essay Hukum Tingkat Nasional
Next Post Mahasiswa Keperawatan UIN Alauddin Makassar Raih Juara Kategori Video Ter-estetik