Gambar Jadi Narasumber Sarasehan Moderasi Beragama, Dekan FUF Bahas Peran Lembaga Pendidikan

Jadi Narasumber Sarasehan Moderasi Beragama, Dekan FUF Bahas Peran Lembaga Pendidikan

UIN Alauddin Online- Prof Dr Muhaimin Latif M Th I M Ed, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar jadi Narasumber Sarasehan Moderasi Beragama, berlangsung di Hotel Vasaka Makassar, Sabtu, 14 Desember 2024.

Kegiatan sarasehan Moderasi Beragama tersebut diadakan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar dan Lapar Sulsel, dengan mengangkat tema "Moderasi Beragama dan Diaspora Pengetahuan".

Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber yakni Prof Dr Nur Hidayah S Kep Ns M Kes, Dr H Samprillah S Ag M Si, dan Prof Dr Muhaimin Latif M Th I M Ed, serta di moderatori oleh A. Tenri Wuleng, S Sos yang merupakan Staf Lapar Sulsel.

Kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh Direktur Lapar Sulsel, Iqbal Arsyad yang menyampaikan bahwa untuk mengatasi masalah keberagaman yang ada di kota Makassar dibutuhkan peran seluruh stakeholder,

"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesepahaman yang sama terkait apa itu moderasi beragama dan mengapa ia harus berdiaspora dalam segala lini ilmu pengetahuan," ujarnya.

Prof Muhaemin Latif yang merupakan Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat menjadi salah satu narasumber yang turut berpartisipasi pada kegiatan tersebut.

Prof Muhaemin Latif membawakan materi dengan judul "Lembaga Pendidikan dan Pemajuan Moderasi Beragama", ia juga menjelaskan bahwa Moderasi Beragama adalah bagaimana kita mampu moderat dalam kehidupan,

"Karena dalam bahasa Arab Moderasi itu adalah Wasathiyah bagaimana kita memposisikan diri selalu berada ditengah-tengah, tidak condong kiri liberal dan kanan fundemantalis," ujarnya.

Selain itu, Prof Muhaemin juga menjelaskan bahwa kampus harus bicara terkait moderasi beragama dengan menghadirkan Rumah Moderasi Beragama,

"Namun sayangnya Rumah Moderasi Beragama ini hanya beberapa kampus PTKIN yang telah membuatnya, seharusnya semua kampus terkhusus kampus PTKIN membangun ekosistem kampus yang moderat," tuturnya.

Lebih lanjut, Prof Muhaemin juga membahas bahwa desiminasi moderasi beragama penting sebagai gerakan bersama karena kampus adalah kontestasi intelektual,

"Karena ekosistem kampus adalah kontestasi intelektual maka gerakan bersama Moderasi Beragama harus hadir disana, dan seharusnya moderasi beragama menjadi salah satu disiplin ilmu," tutupnya.

Previous Post Workshop Manajemen Keperawatan Spiritual di PJT RSWS Wahidin Sudirohusodo
Next Post UIN Alauddin Makassar - BPOM RI Jalin Kerjasama Sukseskan Asta Cita Prabowo, Pangan Aman