Gambar IIIT Tawarkan Kerjasama dengan UIN

IIIT Tawarkan Kerjasama dengan UIN

UIN OnlineThe Internasional Institute Islamic Though (IIIT) tawarkan sejumlah kerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Hal tersebut disampaikan langsung refresentatif  IIIT untuk Indonesia, Prof Dr Sidik Muhammad saat mengunjungi kampus II UIN Alauddin Makassar di Samata, Gowa, Jumat (01/10/2010).

IIT adalah lembaga kajian Islam yang memiliki tujuan untuk kebangkitan dan pembaruan pemikiran Islam dan metodologinya untuk kepentingan ummat dan memberikan kontribusi kepada kemajuan peradaban dan kemanusian.

Program kerjasama yang ditawarkan IIIT bagi UIN Alauddin adalah  beasiswa S2 dan S3 bagi dosen, serta akan mendatangkan pakar untuk berbicara pada seminar tentang epistemologi keilmuan Islam. “Kami menawarkan beasiswa program master dan doktor bagi dosen UIN Alauddin yang ingin mendalami ilmu Islam khususnya bidang  epistomologi Islam. Kami juga siap mendatangkan pakar Islam untuk  berbicara tentang epistemologi,” ungkap Prof Dr Sidik Muhammad.

Bagi dosen UIN yang akan melanjutkan studi di Malaysia baik program magister maupun doktor, pihak IIIT akan membiayai studi mereka (beasiswa) jika mengajukan aplikasi. “Program beasiswa yang kami tawarkan, dapat memilih universitas mana saja di negeri Jiran yang pentig universitas tersebut merupakan universitas Islam,” tambah  Prof Sidik.

Saat menerima tamunya, pembantu rektor bidang akademik, Prof Dr HA  Qadir Gassing HT MS, menyambut baik tawaran kerjasama dengan IIIT. Diakui Prof Qadir, UIN Alauddin yang dulu bernama IAIN masih sedang  mencari pola pengintegrasian yang tepat antara ilmu umum dengan ilmu Islam.

"Setelah IAIN dikonversi menjadi UIN, kami banyak membuka program  studi umum, selain mempertahankan jurusan yang sudah ada sebelumnya yang dominan agama. Karenanya, kami masih sedang mencari model pengintegrasian ilmu ke-Islaman dan ilmu umum," ujar Qadir Gassing.

Karena itu, kata Qadir Gassing kerjasama dengan IIIT untuk  menyelenggarakan serangkain seminar tentang epistemologi menjadi penting bagi UIN. "Kami berharap IIIT dapat ambil bagian dalam memantapkan integrasi keilmuan UIN".

Dikatakan pula, "Sebetulnya integrasi keilmuan di UIN sudah berjalan  selama ini, namun belum matang, mapan serta selesai." Dengan penyempurnaan model integrasi melalui serangkaian seminar-seminar baik pada tingkat fakultas dan jurusan, kedepannya model integrasi yang diterapkan di UIN lebih sempurna dan tak lagi menjadi persoalan  dimasa-masa mendatang," papar Qadir Gassing.

Saat berkunjung di kampus II UIN Alauddin Makassar, refresentatif IIIT untuk Indonesia, Prof Sidik Muhammad didampingi Drs Azwar Hasan MSi dan diterima di ruang kerja rektor, gedung rektorat lantai tiga.  Sedangkan pembantu rektor bidang akademik Prof Dr H. A. Qadir, didampingi Drs Wahyuddin Halim MA serta Kabag Kerjasama Drs Irwanuddin MM.
Previous Post Riset Peternakan Sapi di Bulukumba, WR III UIN Alauddin Makassar dan Tim Dapat Dana Hibah Rp 5 M
Next Post Dua Tim Dosen UIN Alauddin Makassar Lolos Pendanaan Riset, Dapat Rp10 M