Gambar HMJ TPWK Adakan Seminar Nasional, Bahas Desain Kota Inklusif dan Berkelanjutan di UIN Alauddin Makas

HMJ TPWK Adakan Seminar Nasional, Bahas Desain Kota Inklusif dan Berkelanjutan di UIN Alauddin Makas

UIN Alauddin Online - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Teknik Perancanaan dan Wilayah (TPWK) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengadakan Seminar Nasional Celebes Plano Fest 8.0, di Auditorium UIN Alauddin Makassar, Kamis 12 Desember 2024.

Kegiatan tersebut mengusung tema “Inclusive Urban Design: Transformasi Ruang Kota Yang Berkelanjutan dan Berkeadilan.”

Seminar itu menghadirkan tiga narasumber yang merupakan pakar di bidang tata ruang, yaitu Kepala Seksi Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang Dinas Tata Ruang Sulsel, Suryani Tajuddin, Wakil Sekretaris II Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Sulsel Bidang Sertifikasi Profesi dan Lisensi Perencana, Dana Rezky Arisandhy, dan Executive Director ID Next Leader, Hokkop Situngkir.

Suryani Tajuddin dalam pemaparan materinya, menekankan bahwa rencana tata ruang inklusif harus menciptakan keseimbangan antara lingkungan alami dan buatan. Ia menjelaskan, perencanaan semacam ini tidak hanya berfokus pada manusia sebagai pengguna ruang, tetapi juga harus memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan sekitar, termasuk flora dan fauna.

"Rencana tata ruang inklusif harus menciptakan keharmonisan antara lingkungan alami dan buatan. Kita tidak hanya memikirkan manusia, tetapi juga memperhatikan alam, hewan, dan tumbuhan untuk mencegah dampak negatif," jelasnya.

Sementara itu, Dana Rezky Arisandhy membahas tantangan teknis dalam menerapkan tata ruang inklusif, terutama di daerah yang sulit dijangkau. 

"Perlu digarisbawahi, pentingnya memahami kebutuhan ruang dari berbagai sektor dan bagaimana pendekatan teknis dapat membantu mengatasi hambatan tersebut," pungkasnya.

Ia juga memberikan contoh kasus, dari daerah-daerah yang bahkan baru ia ketahui memiliki kesulitan aksesibilitas tinggi.

"Dalam perencanaan tata ruang, setiap tantangan harus dihadapi dengan keseriusan. Jika peserta merasa pusing saat memahami materi ini, itu artinya teman-teman sudah mulai menyelami pentingnya perencanaan inklusif," lanjutnya.

Narasumber lain, Hokkop Situngkir mengupas isu terkait transformasi kota dengan pendekatan infrastruktur energi terbarukan. Menurutnya, pengalihan energi dari sumber konvensional ke energi baru dan terbarukan menjadi salah satu langkah krusial dalam mewujudkan kota yang berkelanjutan.

"Energi adalah salah satu tantangan besar yang kita hadapi sekarang. Kita perlu beralih dari energi lama menuju energi terbarukan yang lebih efisien dan ramah lingkungan," ucapnya.

Ia menyoroti bagaimana perkembangan kota di Indonesia saat ini, yang masih membutuhkan banyak inovasi untuk dapat menjawab tantangan global.

"Transformasi ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat kota, tetapi juga menjadi solusi untuk mengurangi dampak perubahan iklim yang semakin nyata," Ia mengakhiri.

Previous Post Workshop Manajemen Keperawatan Spiritual di PJT RSWS Wahidin Sudirohusodo
Next Post UIN Alauddin Makassar - BPOM RI Jalin Kerjasama Sukseskan Asta Cita Prabowo, Pangan Aman