UIN Online - Dalam rangka memberikan pendidikan politik bagi mahasiswa sebagai generasi penerus, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbandingan Hukum Fakultas Hukum dan Syariah (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin mengadakan seminar nasional yang mengusung tema "menakar pemahaman pluralitas dalam pilpres 2014" di Auditorium, Kamis (19/6/2014).
Ketua KPU RI, Husni Kamil Malik, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, yang merupakan salah satu pembicara dalam seminar tersebut, mengatakan bahwa Mahasiswa harus bisa menyeleksi secara jeli pemimpin yang dianggap pantas untuk memimpin negeri ini kedepannya. “Yang paling realistis yang dipilih. Sebagai mahasiswa adik-adik harus jeli dalam memilih. Sumber informasi saat ini sangat beragam jadi, cari tahu tentang mereka,” Ungakapnya.
Sebagai salah satu sarana dalam menyeleksi calon calon pemimpin, lanjutnya, mengenai janji palsu yang biasa diucapkan para calon politisi maupun calon presiden, Husni mengatakan bahwa tugas mahasiswa sabagai ujung tombak untuk menagih janji-janji tersebut. “Jika janji tersebut dikontrakan lalu dilanggar dipidanakan saja. Kalau mau turun ke jalan (demo) bisa saja, banyak cara untuk menagih janji. Demo tidak hanya dilakukan oleh kita, di luar negeri, jika jalur formal mampet mereka akan mengumpulkan masa untuk turun kejalan,” kata Husni.
Sepemikiran dengan penjelasan Ketua KPU RI tersebut, pengamat politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr Arqam Azikin beranggapan jika mahasiswa harus bisa mengkaji realita yang terjadi di negara ini.
“Yang harus dibangun pada pemikiran mahasiswa yakni bagaimana menyusun tatanan negara ini. Yang perlu dikaji oleh mahasiswa saat ini apakah politisi kita sudah dilindungi oleh undang-undang yang baik, saat ini banyak sekali celah untuk melakukan kecurangan jika berdasarkan teks undang-undang,” ujar Arqam.
Selain Ketua KPU RI, Husni Kamil Malik dan Pengamat Politik, Arqam Azikin, nampak hadir pula perwakilan Bawaslu RI dan Akademisi FSH UINAM, Dr Kajim Salenda MThI sebagai pembicara pada seminar nasional tersebut.
