Gambar Gubernur Beri Pembekalan Mahasiswa yang akan KKN

Gubernur Beri Pembekalan Mahasiswa yang akan KKN

UIN Online – Gubernur Sulawesi Selatan, Dr H Syahrul Yasin Limpo SH MSi MH tampil dihadapan 1.727 mahasiswa, untuk memberikan pembekalan mahasiswa UIN yang akan berangkat kuliah kerja nyata (KKN), Jumat (25/02/2011) siang di Gedung Auditorium Kampus II di Samata, Gowa.

Dihadapan para mahasiswa semester delapan ini, Syahrul menilai bahwa IAIN (kini-UIN) adalah institusi pendidikan tinggi yang mengambarkan kesempurnaan karena mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan agama dan akan mudah diterima di tengah masyarakat.

"Mahasiswa UIN dalam kehidupannya selalu mendekatkan dirinya dengan masyarakat, tidak hanya melalui pendekatan keilmuan-intelektual tetapi juga melalui pendekatan keagamaan", papar Syahrul.

Pada kesempatan itu, gubernur yang pernah menjabat Bupati Gowa selama dua periode menyampaikan pesan-pesan saat memberikan pembekalan kepada calon peserta KKN. “Ada empat hal yang harus diperhatikan dan pastinya akan Anda temui pada saat melakukan KKN," ujarnya.

Pertama, pendekatan dimensi spritual keagamaan. Pendekatan agama menjadi modal utama yang dimiliki para mahasiswa KKN UIN Alauddin. Diharapkan mahasiswa KKN UIN Alauddin memberikan pemahaman kepada masyarakat dilokasi KKN.

"Bahwa kesejahteraan suatu desa tergantung pada kualitas agamanya, kalau masjidnya sudah makmur, menjadi pertanda bahwa masyarakatnya juga makmur," papar Syahrul.

Kedua, melalui pendekatan pendidikan. Dalam pendekatan ini, Gubernur mempetergas komitmen pemerintah di bidang pendidikan yaitu melalui program pendidikan gratis.

Ketiga, pendekatan yuridis. Melalui mahasiswa KKN ditipkan harapan agar masyarakat diberikan pemahaman dan diajarkan taat aturan. "Banyak pelanggaran yang terjadi di masyarakat karena mereka tidak tahu aturan, agar patuh pada aturan, mereka perlu diajarkan serta diberi pemahaman." 

Keempat, pendekatan budaya. Pada pendekatan ini, diminta agar masyarakat menjaga budayanya sendiri. "Yang bisa menjaga budaya, seperti sopan, santun dan baik adalah masyarakat itu sendiri". 

Diakhir pemaparan materinya, Ia mengingat kepada mahasiswa bahwa KKN adalah tempat menguji ilmu yang telah diperoleh dan waktunya terbatas. Karenanya, jangan biarkan momentum ini berlalu tanpa keberhasilan.

"Jangan biarkan waktu berlalu tanpa arti dan makna. Saya berharap dalam jangka waktu dua bulan, peserta KKN dapat memetik hasilnya dan semoga jangka waktu yang terbilang singkat itu dapat menjadi waktu yang bermakna,” tambah pria kelahiran 16 Maret 1955 ini.
Previous Post FTK UIN Alauddin Makassar Terima 11 ASN PNS, Dekan Minta Jaga Akreditasi Unggul Prodi
Next Post Raudhatul Athfal Alauddin Gelar Ramah Tamah dan Tasyakuran Akhir Tahun Ajaran 2024/2025