Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Agenda
Change Languange
English
العربية
Gelar Seminar, HMJ Pendidikan Fisika Undang Guru Besar Han University
18 Maret 2016
Andriani
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
UIN Online -
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Fisika UIN Alauddin menggelar Seminar Internasional bertemakan
“Recent Development With Education In Europe”
di lantai tujuh
Training Center.
Kamis ( 17/03/2016)
Seminar tersebut mendatangkan narasumber dari salah satu Guru Besar
Han
University
di Kota Arnhem Belanda, Prof Guido Bakema. Ia memaparkan bahwa
kompetensi di seluruh Uni Eropa pada dasarnya sama dan tidak ada perbedaan antara universitas yang satu maupun universitas lainnya.
Salah satu standar kualifikasinya yakni,
Dublin Description
yang ditetapkan 2004 lalu. Menurutnya,
Dublin core tersebut merupakan salah satu skema metadata yang digunakan untuk web resource description and discovery. Standar ini dipengaruhi oleh rasa kurang puas dengan standar MARC yang dianggap terlalu banyak unsurnya dan beberapa istilah yang hanya dimengerti oleh pustakawan serta kurang bisa digunakan untuk sumber informasi dalam web.
“Kompetensi Sarjana (S1) adalah mahasiswa yang mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman mereka dalam dunia profesional, memiliki kompetensi dan mempertahankan argumen dengan baik dalam menyelesaikan masalah di bidang masing-masing, serta dapat mengkomunikasikan ide, masalah, baik yang ahlinya maupun yang bukan ahlinya," tutur Pakar
Information Comunication Technology
(ICT) itu.
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
Mahasiswa UIN Alauddin Raih Prestasi Gemilang di National Business Plan Competition 2025.
Next Post
Melalui Webinar Nasional, PIAUD UIN Alauddin dan APPI Bahas Strategi Mengatasi Popcorn Brain
Berita Terbaru
Berita Populer
Mahasiswa UIN Alauddin Raih Prestasi Gemilang di National Business Plan Competition 2025.
14 Mei 2025
Melalui Webinar Nasional, PIAUD UIN Alauddin dan APPI Bahas Strategi Mengatasi Popcorn Brain
14 Mei 2025
LAM PT-KES Asesemen Lapangan Akreditasi Prodi Farmasi UIN Alauddin Makassar
14 Mei 2025
FKIK UIN Alauddin Gelar Pelatihan Preceptorship Profesi Ners, Dekan Tekankan Legalitas dan Cetak Tra
14 Mei 2025
Mahasiswa MHU UIN Alauddin Ikuti Magang Manajemen Haji di Embarkasi Makassar
14 Mei 2025
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Dosen Keperawatan UIN Alauddin Loloskan 23 Soal pada Try Out UKNI ke-XXX
02 Oktober 2024
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011