UIN Alauddin Online - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Alauddin Makassar menyelenggarakan konferensi Internasional Alauddin Health and Medical Conference 2024 (Alhamdic 2024). Kegiatan ini bertajuk Mengintegrasikan SDGs ke dalam Ilmu Kesehatan: Menjembatani Pendekatan Tradisional dan Modern.
Acara ini berlangsung secara hybrid, dengan sesi online melalui Zoom dan sesi offline di Hotel Vasaka Makassar, pada 18–19 November 2024.
Alhamdic 2024 menghadirkan deretan pembicara terkemuka, baik dari dalam maupun luar negeri, seperti: Mustofa Kamal, M.Sc, NPO Surveilans WHO, Khadizah Haji Abdul Mumin, Universitas Brunei Darussalam, Nordianna Seman, RN, MSc, Universitas Teknologi MARA Malaysia dan Bumi Z. Herman, MD, Ph.D, Universitas Chulalongkorn, Ziyad Serhan, MTeach, M.Couns, Educaid AU Australia.
Para pakar FKIK UIN Alauddin Makassar, termasuk Dr. Dewi Setiawati, Sp.OG, M.Kes, dan Apt. Muh. Fitrah, S.Si., M.Farm, Ph.D. Selain sesi utama, konferensi ini juga menyelenggarakan lokakarya penulisan naskah untuk jurnal internasional yang dipandu oleh Prof. Andi Dian Permana, Ph.D., serta lokakarya farmasi yang dipresentasikan oleh Dr. Ebrahim Saad dari Universitas Tanta.
Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, MA, Ph.D., dalam pidato pembukaannya menyampaikan apresiasi atas tradisi konferensi internasional yang terus dipertahankan oleh FKIK. Ia menekankan pentingnya menindaklanjuti hasil konferensi dengan menerbitkan karya ilmiah di jurnal bereputasi internasional agar dampaknya bisa dirasakan lebih luas.
“Konferensi ini tidak hanya memperkaya diskusi akademik tetapi juga membuka peluang kolaborasi global yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Saya berharap hasil konferensi ini dapat dipublikasikan, baik melalui jurnal internasional maupun media sosial, untuk memberikan dampak berkelanjutan,” ujar Prof. Hamdan.
Menurut Prof Hamdan Juhannis, dengan kehadiran peserta dan pembicara dari berbagai negara, Alhamdic 2024 menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi UIN Alauddin Makassar sebagai universitas kelas dunia yang berkontribusi dalam pembangunan global berbasis nilai-nilai Islam.
Dekan FKIK, Dr. Dewi Setiawati, Sp.OG, M.Kes, menjelaskan bahwa konferensi ini bertujuan untuk menjembatani ilmu tradisional dan modern dalam mendukung pencapaian 17 poin SDGs yang telah ditetapkan oleh PBB. “Kami berharap konferensi ini dapat menjadi wadah untuk berbagi pengalaman, membangun jejaring penelitian, dan mendorong kolaborasi yang berdampak pada keberlanjutan global,” ujarnya.
Ia menegaskan, konferensi ini tidak hanya membahas isu-isu kesehatan, tetapi juga mengintegrasikan pendekatan agama dan sains dalam pendidikan, penelitian, serta pengabdian masyarakat.